Inovasi Energi Terbarukan! Bambu Ternyata Bisa Jadi Bahan Bakar Alternatif dan Kurangi Emisi Karbon

Rabu 19-02-2025,14:30 WIB
Reporter : Sulthan Al muzakky
Editor : Sulthan Al muzakky
Inovasi Energi Terbarukan! Bambu Ternyata Bisa Jadi Bahan Bakar Alternatif dan Kurangi Emisi Karbon

RADARINDRAMAYU.ID - Bambu selama ini dikenal sebagai bahan bangunan, alat musik tradisional, hingga elemen penting dalam berbagai aspek budaya masyarakat.

Namun, siapa sangka bahwa tanaman ini juga memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan?

Dengan pertumbuhan yang cepat dan kemampuannya dalam menyerap karbon dioksida, bambu dapat diolah menjadi biomassa untuk menghasilkan listrik atau bahan bakar alternatif.

Teknologi konversi biomassa dari bambu bahkan diklaim mampu mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil sekaligus membantu mengatasi perubahan iklim.

BACA JUGA:Belanja Online Gila-Gilaan! Indonesia Jadi Negara Terbesar Kedua di Dunia dalam Transaksi TikTok Shop

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa biomassa bambu dapat dikonversi menjadi berbagai jenis bahan bakar, seperti bioetanol, biogas, serta briket biomassa.

Proses ini berpotensi mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil hingga 30 persen. Selain itu, beberapa spesies bambu, seperti Dendrocalamus asper, memiliki tingkat pertumbuhan yang luar biasa, yakni mencapai satu meter per hari.

Hal ini menjadikannya sebagai sumber biomassa yang sangat efisien dan dapat diperbaharui dengan cepat. Penggunaan bambu dalam produksi energi juga memiliki manfaat ekologis yang besar.

Studi menunjukkan bahwa pemanfaatan bambu sebagai sumber energi dapat mengurangi emisi karbon dioksida hingga 50 persen dibandingkan dengan bahan bakar fosil.

BACA JUGA:Biaya Kuliah Makin Naik! Beban Finansial Meningkat, Pendidikan Tinggi Semakin Sulit Dijangkau

Dengan demikian, bambu bukan hanya menjadi solusi alternatif untuk kebutuhan energi, tetapi juga berkontribusi terhadap upaya global dalam mengurangi dampak perubahan iklim.

Dalam aspek teknologi, inovasi terbaru dalam pemanfaatan bambu semakin berkembang pesat. Teknologi gasifikasi bambu, misalnya, memungkinkan konversi biomassa menjadi gas sintetis (syngas) dengan efisiensi konversi mencapai 70 persen.

Selain itu, penggunaan enzim dalam proses konversi juga dapat meningkatkan efisiensi hingga 30 persen.

Negara-negara seperti Tiongkok dan India telah membuktikan keberhasilan penerapan teknologi ini dalam skala besar, menunjukkan bahwa bambu dapat menjadi bagian penting dari transisi menuju energi hijau.

BACA JUGA:Marak Penipuan Digital! Lindungi Akunmu dengan Fitur DANA Protection untuk Cek dan Laporkan Modus

Kategori :