Antisipasi Lonjakan Kasus DBD, Dinkes Ajak Masyarakat Terapkan PSN

Senin 20-01-2025,16:41 WIB
Reporter : Anang Syahroni
Editor : Leni indarti hasyim

RADARINDRAMAYU.ID — Meningkatnya kasus deman berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Indramayu pada tahun 2024 menjadi kewaspadaan bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indramayu di tahun 2025 ini, pasalnya kasus DBD diawal tahun 2025 dipertengahan bulan Januari telah mencapai kasus sebanyak 50 orang terjangkit DBD, padahal ditahun 2024 di bulan sama terdapat 33 orang terjangkit DBD. 

"Tahun 2024 ada 527 kasus DBD, sedangkan pada tahun 2023 terdapat 218 kasus, ini kan meningkat lebih dari 100 persen," ucap Kepala Dinkes Kabupaten Indramayu, dr Wawan Ridwan MM, Senin (20/1/2025). 

Menurut Wawan peningkatan kasus DBD di tahun 2024 tersebut dipengaruhi kondisi cuaca El Nino, yang membuat nyamuk semakin banyak melakukan gigitan ke manusia.

Meskipun jumlah kasus DBD di tahun 2024 alami lonjakan signifikan dibandingkan tahun 2023, namun angka kematian akibat DBD alami penurunan. 

BACA JUGA:Rupanya Ini Faktor Naturalisasi Mitchel Bakker Gagal Total, Mirip dengan Maarten Paes?

"Kasus memang naik, namun angka kematian akibat DBD tahun 2024 relatif turun dibandingkan tahun 2023, di tahun 2024 ada 2 orang, sedangkan tahun 2023 ada 4 orang," ujarnya. 

Tahun 2025 ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu melakukan upaya untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus DBD, dengan berbagai upaya mulai dari menyosialisasikan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), mulai dari kosongkan tempat yang menjadi sarang nyamuk, tutup rapat tempat penampungan air, rutin mengecek tempat penampungan air apakah ada jentik-jentik nyamuk, dan lainnya. 

"Hindari gigitan nyamuk dengan memakai berbagai langkah, dari menanam tanaman yang baunya tidak disukai nyamuk, kita tidak menyarankan gunakan obat nyamuk bakar dan semprot nyamuk ya, kita menyarankan PSN itu," kata Wawan. 

Selain itu, Dinkes Indramayu melalui Puskesmas jajarannya menerapkan program juru pemantau jentik (Jumatik) yang dimana setiap satu kepala keluarga terdapat satu jumatik, yang bertugas selalu memantau jentik nyamuk di rumah, sebagai upaya untuk mencegah dan memberantas penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). 

BACA JUGA:Bung Towel Lapor Polisi Akibat Terkena Doxing dan Ancaman oleh Netizen! Kenapa?

"Nanti yang jadi Jumantik itu kepala keluarga, bukan ibu rumah tangga, dengan harapan bisa mengantisipasi terjadi lonjakan kasus DBD di Indramayu," kata Wawan. (oni) 

 

 

 

 

Kategori :