RADARINDRAMAYU.ID - Erick Thohir, sebagai Ketua Umum PSSI, telah berhasil membawa Timnas Indonesia ke arah yang lebih baik dengan berbagai inovasi, salah satunya adalah strategi mendatangkan pemain naturalisasi.
Langkah ini tidak hanya meningkatkan kualitas tim, tetapi juga berdampak positif pada peringkat FIFA Indonesia.
Bahkan, strategi yang diterapkan oleh Erick Thohir mendapatkan pujian dari berbagai pihak, termasuk Datuk Kamarul Ariffin, mantan manajer timnas Malaysia.
Ariffin memberikan apresiasi terhadap kinerja PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir dalam hal merekrut pemain naturalisasi, yang menurutnya bisa menjadi contoh bagi Federasi Sepakbola Malaysia (FAM).
BACA JUGA:Roberto Mancini Menyesali Keputusannya Meninggalkan Timnas Italia untuk Menukangi Arab Saudi
Melalui pendekatan ini, Indonesia tidak hanya mendapatkan pemain dengan kemampuan tinggi, tetapi juga memperkuat tim secara keseluruhan untuk meningkatkan peringkat dunia.
Inilah yang menjadi sorotan penting, dan strategi ini dianggap perlu untuk diadopsi oleh negara-negara lain, termasuk Malaysia.
Pemain Naturalisasi dan Peningkatan Timnas Indonesia
Salah satu langkah signifikan yang diambil oleh Erick Thohir adalah dengan menggaet pemain naturalisasi yang sebelumnya bermain di liga-liga Eropa.
Para pemain ini memiliki darah Indonesia, namun mereka berkarier di luar negeri dan memilih untuk memperkuat Timnas Indonesia setelah proses naturalisasi.
Langkah ini berhasil membawa dampak positif, baik dari segi kualitas permainan maupun peringkat FIFA.
Dengan bergabungnya pemain-pemain naturalisasi seperti Ezra Walian, Ilija Spasojević, hingga Stefano Lilipaly, Timnas Indonesia kini memiliki kekuatan yang lebih merata dan siap bersaing dengan tim-tim besar Asia.
Erick Thohir berhasil membuktikan bahwa melalui pendekatan ini, Timnas Indonesia bisa tampil lebih kompetitif di level internasional.
"Yang dilakukan Erick Thohir adalah melacak para pemain tersebut hanya dengan mengirim surat elektronik. Kita perlu meyakinkan mereka mengapa dia perlu mengubah kewarganegaraan dari Belanda ke Indonesia misalnya," ujar Datuk Kamarul Ariffin, mantan manajer timnas Malaysia.