Nilai pasar Ragnar naik dari sekitar Rp7,82 miliar menjadi Rp10,43 miliar. Peningkatan ini tak lepas dari konsistensi dan performa positif yang terus ditampilkan sepanjang musim ini.
Selain tampil solid di setiap pertandingan, Ragnar juga berhasil mencetak satu gol penting yang menampilkan kontribusinya bagi tim.
Kendati sempat mengalami fluktuasi nilai pasar di awal musim, kontribusi Ragnar bersama timnya menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Keberhasilan ini juga tercermin dari kepercayaan yang diberikan oleh pelatih, yang membuat Ragnar semakin dipercaya sebagai salah satu pilar utama di lini serang Go Ahead Eagles.
Ragnar yang juga bermain untuk FCV Dender di Liga Belgia, menunjukkan kerja keras dalam mendapatkan menit bermain yang lebih banyak, meski baru menjalani musim perdana bersama klub tersebut. Ia tercatat telah bermain tujuh kali dan berhasil mencetak satu gol.
Selain performanya di level klub, Ragnar juga terus menunjukkan kualitas saat membela Timnas Indonesia.
Konsistensinya dalam memberikan kontribusi langsung di lapangan menjadi faktor utama yang mendorong peningkatan nilai pasarnya.
Keberhasilan tersebut semakin memperkuat status Ragnar sebagai pemain yang dipercaya pelatih, baik di klub maupun di Timnas Indonesia.
BACA JUGA: Proses Naturalisasi Ole Romeny untuk Timnas Indonesia Terkendala Akibat Reses DPR RI
Perubahan nilai pasar yang dialami oleh Ragnar Oratmangoen dan Sandy Walsh menggambarkan betapa besar pengaruh menit bermain dan performa di klub terhadap nilai pasar seorang pemain.
Ragnar berhasil memanfaatkan kesempatan dengan baik, konsistensi dan kontribusi yang membuat nilai semakin meningkat.
Sementara itu, Sandy Walsh harus menghadapi kenyataan sulit dengan sedikitnya kesempatan bermain yang berdampak pada penurunan nilai pasarnya. (*)