RADARINDRAMAYU.ID - Timnas Indonesia dipastikan akan menghadapi Myanmar pada laga pembuka Grup B ASEAN Championship 2024 atau Piala AFF pada 9 Desember mendatang.
Dalam grup ini, skuad Garuda juga akan bersaing dengan Vietnam, Laos, dan Filipina.
Keputusan pelatih Shin Tae-yong untuk hanya membawa pemain U22 di turnamen ini menimbulkan banyak perdebatan.
Sementara itu, di Grup A, Malaysia akan memulai perjalanan mereka melawan Kamboja pada 8 Desember 2024. Grup ini juga dihuni Thailand, Singapura, dan Timor Leste.
Memiliki komposisi grup yang kompetitif, langkah Indonesia yang memilih untuk mengandalkan pemain muda menarik perhatian, terutama dari pengamat sepak bola kawasan.
Shin Tae-yong memanggil 33 pemain untuk membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2024. Namun, menariknya, sebagian besar pemain yang dipilih adalah dari kelompok U22.
Hanya ada enam pemain abroad senior yang dipanggil, yakni Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, Marselino Ferdinan, Justin Hubner, Ivar Jenner, dan Rafael Struick.
Keputusan ini rupanya didasarkan pada beberapa alasan. Salah satunya adalah karena turnamen ASEAN Championship tidak termasuk dalam kalender resmi FIFA.
BACA JUGA:Vietnam Ragu Pasang Target di Piala AFF 2024, karena Ancaman Kekuatan Timnas Indonesia!
Hal ini membuat klub-klub yang menaungi para pemain Indonesia di luar negeri, seperti Mees Hilgers, Thom Haye, dan Calvin Verdonk, tidak memberikan izin bagi pemain mereka untuk bergabung dengan tim nasional.
Selain itu, Shin Tae-yong melihat turnamen ini sebagai ajang pembelajaran dan pengalaman bagi pemain muda.
Fokus utama pelatih asal Korea Selatan tersebut adalah menyiapkan generasi baru yang lebih kompetitif untuk menghadapi turnamen-turnamen besar di masa depan.
Keputusan Shin Tae-yong ini mendapat sorotan dari pengamat sepak bola asal Malaysia, Zakaria Rahim.
BACA JUGA:Media Belanda Soroti Cara PSSI Temukan Pemain Keturunan untuk Skuad Timnas Indonesia
Dalam wawancaranya dengan media Berita Harian, Zakaria menyebut bahwa langkah Indonesia menurunkan mayoritas pemain muda bisa memengaruhi esensi turnamen ASEAN Championship.
Bahkan Zakaria terang-terangan ungkap kejuaran Piala AFF kehilangan Esensinya apabila tim-tim lain meniru Indonesia.
“Jika semua tim peserta mengambil langkah yang sama dengan Timnas Indonesia [menurunkan banyak pemain muda], pertandingan Piala AFF akan hilang esensinya karena kita sudah ada SEA Games,” ujar Zakaria.
Ia juga menilai bahwa kejuaraan ini berpotensi kehilangan daya tariknya jika negara-negara lain seperti Thailand dan Vietnam ikut mengambil langkah serupa.
Menurut Zakaria, turnamen ini seharusnya menjadi ajang bagi tim nasional untuk menampilkan kekuatan terbaik mereka, bukan sekadar mengandalkan pemain muda.
“Kalau semua tim menggunakan pemain U22, saya rasa kejuaraan ini menjadi tidak menarik. Bukan pemain terbaik yang akan berlaga,” lanjutnya.
erlepas dari kritik tersebut, keputusan Shin Tae-yong membawa pemain muda ke Piala AFF 2024 dianggap sebagai langkah strategis.