RADARINDRAMAYU.ID - Timnas Vietnam kini menjilat ludah sendiri, sebab sedari dulu selalu mengomentari naturalisasi di Timnas Indonesia, sekarang Nguyen malah menirunya.
Tak ada yang salah dalam naturalisasi, hanya saja Vietnam kali ini benar-benar plek ketiplek menyontek apa yang dilakukan skuad Garuda, dalam konteks mendaftarkan pemain diaspora melalui FIFA.
Kalu ini, Nguyen kedatangan pemain yang berposisi sebagai striker, sebab skuad asuhan Kim Sang-sik Ingin menajamkan lini depan. Pemain itu bernama Rafaelson.
Rafael sekarang sudah berganti status kewarganegaraan, sekaligus mengganti namanya menjadi Nguyen Xuan Son. Akan tetapi proses naturalisasi Rafael belum didaftarkan dan disepakati oleh FIFA.
Saat ini, Vietnam memiliki ambisi besar untuk menjadi juara di turnamen Piala AFF 2024. Makanya proses naturalisasi pemain jadi gencar dilakukan, termasuk Rafaelson sendiri.
Akan tetapi, proses naturalisasi yang dilakukan Vietnam sangat berbeda dengan Indonesia, dan hal itu juga berpengaruh terhadap cepat atau lambang persetujuan dari FIFA.
Indonesia biasa melakukan proses naturalisasi pemain, dengan syarat khusus yakni, calon pemain keturunan harus memiliki darah dan garis keturunan yang jelas dan asli dari tanah air.
Sementara itu, Vietnam malah berbanding terbalik. Calon pemain keturunan Nguyen biasanya diambil dari pemain yang sudah lama main di Liga Vietnam, bukan dari pemain keturunan langsung.
Karena Vietnam tidak memiliki cukup banyak pemain keturunan yang tersebar di Eropa layaknya Indonesia. Maka mau tidak mau Nguyen harus mengambil pemain keturunan berstatus asing dari negeri sendiri.
Pemain asing biasanya tidak memiliki garis dan darah keturunan, sebab tidak ada kaitannya sama sekali. Seperti contohnya para pemain dari Brasil yang selalu menghiasi dunia sepakbola di wilayah ASEAN.
Contohnya saja Rafaelson yang saat ini jadi pemain naturalisasi Vietnam. Dia merupakan orang Brasil asli dan tidak memiliki keturunan atau darah campuran dari Vietnam.
Langkah Nguyen untuk menaturalisasi Rafael adalah dengan sengaja membiarkan pemain Brasil itu untuk menetap di Vietnam, selama kurang lebih 5 tahun, agar berstatus diperbolehkan FIFA.