RADARINDRAMAYU.ID - Progres gemilang yang dicapai Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir terus mendapat perhatian, termasuk dari negara tetangga, Malaysia.
Salah satu legenda sepak bola Malaysia, Azlan Johar, secara terang-terangan mengungkapkan rasa irinya terhadap perkembangan pesat sepak bola Indonesia yang dinilai jauh melampaui negaranya.
Azlan Johar juga menyoroti perlunya perubahan besar dalam pengelolaan sepak bola Malaysia agar bisa bersaing dengan Indonesia.
Timnas Indonesia mencatat sejarah baru usai meraih kemenangan penting 2-0 atas Arab Saudi pada laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (19/11/2024).
BACA JUGA:Persib Bandung Berhasil Raih Tiga Poin Penting Klasemen Liga 1 Usai Tundukkan Borneo FC 1-0 di GBLA
Kemenangan ini membawa Indonesia menjadi negara ASEAN pertama yang meraih enam poin pada tahap tersebut.
Tak hanya itu, Timnas Indonesia juga menjadi satu-satunya wakil ASEAN yang mampu melaju hingga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Selain itu, Indonesia telah mengamankan satu tempat di putaran final Piala Asia 2027, mempertegas posisinya sebagai salah satu kekuatan baru di kawasan Asia Tenggara.
Perkembangan ini mengundang komentar dari Azlan Johar, mantan striker Timnas Malaysia yang aktif bermain pada era 1983-1987.
BACA JUGA:Aksi Elegan Marselino Ferdinan saat Lawan Arab Sadi, Masuk 10 Besar Nominasi Gol Terbaik di AFC
Ia memuji transformasi sepak bola Indonesia, terutama setelah negara tersebut mengalami sanksi dari FIFA pada tahun 2015. Menurutnya, sanksi itu menjadi titik balik bagi sepak bola Indonesia untuk bangkit.
"Indonesia menyadari kesalahan dan mengubah arah sepak bolanya. Kita harus iri dan belajar dari mereka," kata Azlan Johar dalam wawancaranya dengan Stadium Astro.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan Indonesia tidak lepas dari manajemen sepak bola yang lebih terarah dan profesional.
Azlan Johar juga menyampaikan kritik terhadap kondisi sepak bola Malaysia yang dinilainya stagnan. Ia menyindir bahwa sementara Indonesia sudah "mengganti mesin dan pengemudi," Malaysia masih tertinggal jauh.