RADARINDRAMAYU.ID — Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) mengadakan Bimbingan Teknis (BIMTEK) Fasilitator Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) Program Inklusi pada Minggu-Rabu, 10-13 November 2024, di Hotel Grand Trisula Indramayu.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para fasilitator dalam memberikan bimbingan kepada remaja dan masyarakat, dengan fokus utama pada pencegahan perkawinan anak.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi angka perkawinan anak, yang pada 2018 tercatat sebesar 11,2%, menjadi 8,74% pada 2024, sesuai dengan target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Hal ini juga sejalan dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang menargetkan penurunan angka perkawinan anak menjadi 6,94% pada tahun 2030.
Program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS), yang merupakan inisiatif dari Kementerian Agama, bertujuan menyiapkan remaja dengan karakter positif dan kualitas yang baik, guna berkontribusi dalam penurunan angka perkawinan anak.
BACA JUGA:Ini Alasan Sebenarnya Kenapa Mees Hilgers Batal Bela Timnas Indonesia Jelang Lawan Jepang
Melalui kolaborasi antara Bina KUA dan Keluarga Sakinah dengan Lakpesdam PBNU bersama Inklusi, hal ini berupaya mengintegrasikan pencegahan dan penanganan perkawinan anak dengan pendekatan yang holistik.
Kegiatan ini mencakup edukasi dan sosialisasi, serta mendorong adanya layanan di tingkat KUA untuk remaja dan keluarga.
Supriyatin sebagai Field Koordinator Program Inklusi sekaligus ketua PC Fatayat Indramayu, berharap dengan adanya program Inklusi ini angka perkawinan anak di Indramayu bisa turun.
Ia juga berharap kegiatan BIMTEK Fasilitator dapat meningkatkan kapasitas SDM yang ada di Indramayu, dan mampu memfasilitasi remaja usia sekolah ke arah yang lebih baik.
Sementara itu, Anton Nuryantono, PO Inklusi Lakpesdam PBNU, menjelaskan bahwa, "tujuan BIMTEK ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan keahlian peserta dalam memberikan bimbingan bagi remaja dan masyarakat terkait pencegahan perkawinan anak," ujar Anton saat ditemui di sela kegiatan, Senin malam, 11 November 2024.
BACA JUGA:FKUB Indramayu Lakukan Monitoring di Seluruh Kecamatan
Menurut Anton, peserta yang berhasil lulus dari BIMTEK ini diharapkan dapat berperan sebagai fasilitator yang terampil, dalam mengimplementasikan program di wilayah kerja masing-masing.
Ahmad Khoeri, salah satu peserta BIMTEK, mengungkapkan harapannya untuk menurunkan angka perkawinan anak, dengan menjadi garda terdepan dalam memberikan edukasi kepada remaja dan masyarakat, mengenai hal yang tidak diinginkan terjadi pada remaja.