SUKRA, RADARINDRAMAYU.ID - Buntut kejadian penghadangan terhadap calon Bupati Indramayu, Nina Agustina, saat akan melakukan kampanye di Desa Tegal Taman, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, menuai kecaman dari sejumlah elemen masyarakat.
“Peristiwa penghadangan tersebut, seharusnya tidak terjadi. Karena semua calon, itu punya hak untuk menyampaikan visi misinya kepada masyarakat,” jelas Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Indramayu, KH Syaerozi Bilal, kepada Radar Indramayu, Minggu, 3 November 2024, di ruang kerja.
KH Syaerozi Bilal menjelaskan, proses tahapan Pilkada Indramayu harus dijalankan sesuai aturan dan peraturan-undangan yang ada. Insiden penghadangan terhadap calon Bupati Indramayu, Nina Agustina, saat akan melakukan kampanye itu sangat disesalkan.
Karena namanya kampanye, lanjut dia, itu adalah tahapan Pemilu untuk menyampaikan visi misi dari calon.
Kemudian yang kedua menyerap aspirasi dari masyarakat, yang ketiga memperkenalkan diri bahwa sosok pribadi yang datang sedang melaksanakan kampanye.
Calon bupati merupakan salah satu yang akan membangun daerah selama lima tahun ke depan. Tujuan kampanye juga tidak lepas guna menyampaikan visi misi kepada masyarakat.
Lalu keluhan masyarakat di daerah itu apa? Juga untuk mengenalkan seorang pemimpin yang akan memimpin daerah ke depan. Yang pada akhirnya masyarakat mengetahui sehingga tidak memilih kucing dalam karung.
Melalui kegiatan kampanye, kata dia, sudah tahu bahwa ini calon pemimpin kita yang benar-benar siap membangun Indramayu.
BACA JUGA: Masyarakat yang Tunjuk Dua Jari ke Rombongan Cabup Nina Langsung Beri Klarifikasi
Mereka (warga, red) bisa melakukan komunikasi, pendekatan antara yang memilih dengan yang dipilih."Insiden menghalangi cabup itu sangat disesalkan. Jangan menghalangi calon pemimpin yang akan berbicara dengan masyarakat yang akan memilih,"imbuhnya.
Ditambahkannya, semua pihak supaya bisa menjaga kondusifitas di Kab Indramayu. Jangan termakan dengan provokasi oleh orang yang tidak sabar. Pengasug Ponpes Darul Falah Singaraja Blok Kepolo juga meminta kepada para cabup dan cawabup agar bisa membawa diri.
Saat sedang menjalankan kampanye, masing-masing calon tidak boleh saling menjatuhkan atau menjelekan satu sama lain. Diakuinya kalau kita mencari kesalahan orang, sudah pasti setiap orang punya kesalahan."Mari kita jaga kondusifitas daerah. Jangan terpancing provokasi. Kita yang rugi sendiri sebagai warga Indramayu,"pungkasnya. (burhan/Oni)