RADARINDRAMAYU.ID - Giovanni Van Bronckhorst, mantan bintang tim nasional Belanda, memiliki darah Indonesia yang kental mengalir dalam dirinya.
Meski lahir dan besar di Rotterdam, Belanda, tradisi Indonesia tak bisa dihilangkan dari sosoknya. Ayahnya, Victor van Bronckhorst, merupakan keturunan Belanda-Indonesia, sementara ibunya, Frasien Sapulette, berasal dari Maluku.
"Mereka ke Belanda pada tahun 50-an, latar belakang ibu saya adalah orang Indonesia, itu adalah negara yang sangat besar memiliki banyak pulau-pulau kecil. Jadi leluhur saya berasal dari sebuah pulau kecil di Indonesia." Ungkap Giovanni.
Meskipun Giovanni merupakan keturunan Indonesia, ia belum pernah menginjakkan kakinya di Maluku, ia menyadari pentingnya asal-usul keluarganya dan ingin suatu saat nanti mengunjungi tanah leluhur nenek moyangnya.
BACA JUGA:Reaksi Takjub Media Vietnam Melihat Perfoma Timnas Indonesia U-17 yang Menang 1-0 Atas Kuwait
Bakat sepak bola Van Bronckhorst mulai bersinar di Feyenoord, salah satu klub besar di Belanda. Ia bergabung dengan tim senior Feyenoord pada usia 18 tahun, tepatnya pada tahun 1993.
Setelah enam tahun berseragam Feyenoord, Van Bronckhorst memutuskan untuk merantau ke Skotlandia dan bergabung dengan Rangers atas panggilan Dick Advocaat, mantan pelatihnya di tim nasional Belanda U-16.
Di Rangers, bakatnya semakin terasah, hingga akhirnya ia dilirik oleh Arsene Wenger, manajer Arsenal, untuk menggantikan Emmanuel Petit. Sayangnya, cedera sering kali mengganggu performanya selama di klub Inggris tersebut.
Pada tahun 2003, Van Bronckhorst dipinjamkan ke Barcelona oleh manajer Frank Rijkaard. Di sinilah ia ganti dari seorang gelandang menjadi bek kiri.
BACA JUGA:Roberto Mancini Terancam Dipecat, Ramon Diaz san Hervé Renard Siap Menggantikan di Timnas Arab Saudi
Di posisi baru ini, Van Bronckhorst bermain cemerlang dan membantu Barcelona meraih gelar La Liga. Setelah meraih kesuksesan di Spanyol, pada tahun 2007 ia kembali ke klub asalnya, Feyenoord, sebelum akhirnya memutuskan pensiun di tahun 2010.
Karier kepelatihannya dimulai di tanah kelahirannya, di mana ia kembali ke Feyenoord sebagai pelatih. Bersama Feyenoord, Van Bronckhorst berhasil meraih lima gelar domestik, termasuk satu kali juara Eredivisie, dua kali Piala Belanda (KNVB), dan dua kali Piala Super Belanda.
Selain di Belanda, ia juga sempat melatih klub asal China, Guangzhou City, sebelum akhirnya melanjutkan karier kepelatihannya ke klub Turki, Besiktas.