Komentar Tijjani Atas Debut Adiknya Eliano Reijnders di Timnas Indonesia Lawan Bahrain: Laga yang Gila!

Jumat 25-10-2024,07:33 WIB
Reporter : Rafly W
Editor : Rafly W

RADARINDRAMAYU.ID - Tijjani Reijnders adalah kakak dari pemain diaspora anyar yang baru debut bersama Timnas Indonesia sewaktu melawan Bahrain

Sebagai seorang kakak, tentu Tijjani sangat bangga atas prestasi adiknya yang bernama Eliano Reijnders. Sebagai sesama saudara kandung yang merumput di dunia sepakbola. 

Tijjani membela Belanda, sedangkan Eliano membela Indonesia, keduanya berbeda. Tetapi pemain AC Milan itu senang melihat adiknya bisa membela tanah leluhurnya. 

Namun, Tijjani juga kecewa lantaran yang jadi lawan dari tim adiknya di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yaitu Bahrain, melakukan tindak kecurangan bersama wasit yang cenderung berpihak.

BACA JUGA:Legenda Timnas Belanda Berdarah Indo, Giovanni Van Bronckhorst Berpotensi Gantikan Shin Tae-yong di Tahun 2027

"Tentu, saya pasti bangga sekali kepada (Eliano) karena ia berhasil debut di (Timnas Indonesia) dan mendapatkan menit bermain pertamanya" ujar Tijjani Reijnders. 

"Sejujurnya, pertandingan dan laga itu (Indonesia vs Bahrain) adalah sangat gila, saya sudah melihat semuanya dari awal," tegas Tijjani yang janggal dengan wasit curang tersebut. 

Kecurangan wasit Ahmed Al Kaf memang merugikan Timnas Indonesia, sebab kemenangan 2-1 yang didambakan berubah menjadi imbang 2-2 via keputusan kontroversi. 

Contoh keputusan yang merugikan itu adalah, pemberian kartu kuning yang lebih banyak di pemain Indonesia, dan lebih parahnya adalah injury time 90+6 yang berubah jadi 90+9 atau sampai Bahrain cetak gol.

BACA JUGA:Elkan Baggot Merayakan Hari Ulang Tahun nya yang Ke-22 Rabu 23 Oktober Kemarin dengan Kondisi Cedera

Perbandingan pemain Indonesia dan Bahrain yang terkena kartu kuning benar-benar sangat jomplang. Ahmed Al Kaf mendadak buta ketika melihat pemain Bahrain yang diving.

Sementara jika pemain Garuda dilanggar, dia juga mendadak buta kembali, dan tidak memberi hukuman kartu kuning buat pemain Bahrain.

Yang paling parah memang injury time yang tidak jelas itu, awalnya 90+6 tiba-tiba tanpa sepengetahuan jadi ditambah hingga 90+9.

Belum lagi Ahmed malah memberi kartu merah kepada manajer Timnas Indonesia yaitu Bapak Sumardji. Padahal protes yang beliau layangkan bukan protes keras.

BACA JUGA:Terlalu Gacor Sering Cetak Gol, Miliano Jonathans jadi Rebutan Belanda dan Indonesia, Jadi Naturalisasi?

Kategori :