RADARINDRAMAYU.ID - Pelatih Timnas Jepang Hajime Moriyasu tidak mau meremehkan Timnas Indonesia dalam matchday kelima, menurutnya ada satu faktor penting yang jadi penyebabnya.
Juru taktik 56 tahun itu tahu persis bahwa skuad Garuda memiliki satu faktor yang bisa mempersulit anak asuhnya, yaitu para suporter yang terkenal militan.
Karena sudah sering menahkodai samurai biru di laga tandang ke Indonesia, tepatnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Hajime merasa merinding lihat animo fans yang membludak.
Walaupun dipandang sebagai tim perkasa selama Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Jepang tetap ingin menang walaupun harus tandang ke kandang lawan yang terkenal keramat itu.
"Saya sudah melihat beberapa pertandingan di SUGBK, termasuk Kualifikasi U20 Piala Asia 2018. Suporter yang hadir banyak sekali ada sekitar 60 ribu atau 80 ribu orang," ujar Hajime Moriyasu.
Fans Garuda memang terkenal karena loyalitas nya, bahkan jikalau ada laga kandang, tentu GBK akan menjelma menjadi lautan manusia.
Tekanan dari suporter rupanya bisa mempengaruhi mental lawan, terlebih lagi jika jumlah suporter yang hadir lebih dari 50 ribu orang.
Diketahui, Stadion Utama Gelora Bung Karno memiliki kapasitas penonton hingga 78 ribu penonton berdasarkan hitungan dari berbagai sumber yang telah dirangkum ja satu.
Diketahui pertandingan Jepang kontra Indonesia akan bergulir pada 15 November nanti, yang bisa dikatakan sebagai laga tandang kedua bagi Garuda, setelah kala itu menjamu Australia pada 10 September.
Selama gelaran Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, perbandingan antara Timnas Indonesia dan Jepang sangat jauh berbeda sekali.
Samurai biru tampil sebagai tim paling perkasa, mulai membantai China dan membungkam Bahrain serta Arab Saudi. Sayangnya imbang saat lawan Australia.
Selama 4 pertandingan, Jepang mengoleksi 3 laga dengan kemenangan dan 1 laga imbang. Sementara itu Indonesia harus memiliki jalan yang sangat terjal di Kualifikasi Pildun 2026.