RADARINDRAMAYU.ID - Buntut kontroversi pertandingan Indonesia dan Bahrain, PSSI kirim surat ke FIFA akibat wasit berat sebelah.
Pertandingan sengit antara Indonesia dengan Bahrain dengan skor 2-2 dipenuhi oleh berbagai macam kecurangan serta kontroversial dari Wasit asal Oman tersebut.
Pertandingan sengit antara Indonesia melawan Bahrain menjadi sorotan tajam usai keputusan kontroversial wasit Ahmed Al-Kaf yang dianggap berat sebelah.
Dalam laga yang digelar baru-baru ini, keputusan-keputusan yang diambil oleh sang wasit memicu protes keras, baik dari pemain Indonesia maupun para penggemar yang hadir di stadion.
Kecurigaan terhadap keberpihakan wasit semakin kuat setelah serangkaian keputusan yang merugikan tim Merah Putih.
Bahrain membuka keunggulan lebih dulu pada menit ke-15 melalui tendangan bebas jarak jauh dari Mohamed Marhoon.
Gol tersebut tercipta lewat skema bola mati yang cukup apik. Namun, Indonesia tidak tinggal diam. Melalui aksi gemilang Ragnar Oratmangoen, Indonesia berhasil menyamakan kedudukan sebelum turun minum, memicu semangat juang para pemain untuk tampil lebih baik di babak kedua.
Memasuki babak kedua, pertandingan semakin memanas. Kedua tim saling jual beli serangan, namun Indonesia berhasil memanfaatkan celah lewat gol dari Rafael Struick di menit ke-73, membuat Indonesia unggul 2-1.
BACA JUGA:Dinilai Keputusan Ahmed Al Kaf Berpihak PSSI Protes ke FIFA Terkait Kinerja Sang Wasit, Match Ulang?
Kemenangan tampak di depan mata, tetapi drama besar terjadi ketika laga memasuki masa injury time.
Wasit Ahmed Al-Kaf awalnya memberikan tambahan waktu selama enam menit. Namun, yang terjadi di lapangan sungguh mengejutkan.
Pertandingan tetap berlanjut hingga sembilan menit lebih, memberikan kesempatan bagi Bahrain untuk menyamakan kedudukan.
Benar saja, pada menit ke-90+9, Mohamed Marhoon kembali mencetak gol yang membuat skor imbang 2-2.
Tepat setelah gol tersebut, wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, meninggalkan rasa frustrasi yang mendalam di kubu Indonesia.
Protes keras segera muncul dari berbagai pihak, baik pemain maupun suporter Indonesia. Mereka mempertanyakan alasan mengapa waktu tambahan terus berjalan lebih lama dari yang semestinya.
Padahal, tidak ada insiden signifikan yang mengharuskan perpanjangan waktu hingga sembilan menit.
Keputusan tersebut dirasa sangat merugikan, terutama mengingat gol penyeimbang Bahrain tercipta di menit-menit krusial injury time.