RADARINDRAMAYU.ID – Mahasiswa UNTAG Cirebon wujudkan program kerja mengajar di SDN Pengampon Lemahwungkuk Kota Cirebon.
Dalam rangka membangun desa di Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon, Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon melaksanakan KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa) Terpadu dengan membagi mahasiswa/i-nya ke dalam 4 kelompok.
Program kampus ini dilaksanakan selama empat bulan, dimulai pada bulan Juli dan berakhir pada bulan November.
Kegiatan ini mendukung mahasiswanya untuk kreatif dan berinovasi dalam berhubungan langsung dengan masyarakat sekitar dan berinteraksi langsung kepada para tokoh di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Jelang Pertandingan Melawan Bahrain, Media China Kritik Timnas Dengan Sebutan Belanda Versi Asia
Dari empat kelompok yang diantarkan, salah satu mahasiswa Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon, Yoga Sapta Brawijaya Nurdin menceritakan pengalamannya selama mengikuti KKM Terpadu selama 2 bulan di Kelurahan Lemahwungkuk.
Dari sekian program kerja yang dilaksanakan, salah satu program kerja (proker) yang menonjol dan paling dekat dengan masyarakat adalah Inovasi Pembelajaran Sekolah.
Mahasiswa melakukan kegiatan mengajar dengan berinovasi dan berkreasi melalui teknik pembelajarannya masing-masing.
Dan objek yang menjadi tujuan Kelompok KKM Terpadu, Yoga memilih SDN Pengampon 1, 2, dan 3 untuk mengimplementasikan program kerjanya.
BACA JUGA:Dulu Minta Cepat Naturalisasi, Apakah Sekarang Kevin Diks Sudah Berubah Pikiran ke Timnas Indonesia?
BACA JUGA:Indonesia VS Bahrain Bakal Dipimpin Wasit Kontroversial, Maarten Paes Terancam Absen!
“Karena sesuai dengan tema KKM Terpadu dari UNTAG yaitu tentang inovasi pembelajaran Sekolah, dan dari banyaknya sekolah yang ada di Lemahwungkuk, SDN Pengampon menjadi tujuan yang paling sesuai untuk kelompok kami,” ujar Yoga Ketua KKM Terpadu Kelompok Lemahwungkuk.
Adapun bahan yang digunakan untuk mengisi kegiatan tersebut merupakan materi calistung karena sasarannya adalah kelas 1, 2, dan 3.
“karena kita mengambil kelas 1 , 2, dan 3 oleh karenanya prioritas materi yang kita ambil untuk mengajar ke Calistung karena ada beberapa siswa yang belum lancar membaca,” sambungnya.