RADARINDRAMAYU.ID - Seberapa dekat Kevin Diks dengan Indonesia? Rupanya bek FC Kopenhagen (FC Kobenhavn) itu, punya tato di tangan agar ingat dengan negeri leluhur keluarga.
Semasa kecil, Kevin Diks Bakarbessy sudah tinggal di Kota Apeldoorn bersama dengan kedua orang tuanya.
Di kota itu, dirinya pertama kali belajar sepakbola di usia 4 tahun. Tempat tinggalnya adalah kawasan yang ditinggali orang-orang dari Maluku.
"Kota Apeldoorn memiliki sebuah kawasan di mana banyak masyarakat keturunan dari Maluku tinggal," katanya.
BACA JUGA:Ternyata Dia Pemain Terbaik Timnas Indonesia Menurut Erick Thohir, Bukan Paes atau Mees Hilgers
BACA JUGA:Kisah Masjid Sapu Angin yang Dibangun 1414 M, Saksi Bisu Penyebaran Islam di Indramayu
Di masa remaja Kevin pernah bermain juga di klub Aegon VV bersama striker ternama Belanda, Klaas Jan Huntelaar.
Kemudian dirinya menjalani trail dengan Vitesse Arnhem dan mendapatkan kontrak profesional di usia 16 tahun.
Karena penampilannya yang sangat baik, pemain keturunan Indonesia itu, mulai dipanggil Jong Oranje atau Timnas Belanda kelompok umur.
Di situ, ternyata mulai banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui dan mulai menanyakan apakah mau bermain untuk Timnas Indonesia.
BACA JUGA:Vihara Dharma Rahayu, Simbol Toleransi dan Saksi Bisu Perjalanan Sejarah Indramayu
"Aku dengar katanya aku juga masuk dalam radar (PSSI)," kata Kevin kepada Yussa Nugraha, dikutip radarindramayu.id, Selasa, 1, Oktober 2024.
Dia mengaku sangat dekat dengan Indonesia. Ibunya adalah warga Indonesia dengan nama belakang Bakarbessy.
Kemudian kakek dan nenek dari pihak ibu juga dari Indonesia. Mereka pindah ke Belanda saat usia 5 atau 6 tahun.