RADARINDRAMAYU.ID - Keputusan mengejutkan datang dari pelatih tim nasional Indonesia U-20, Indra Sjafri resmi coret Arkhan Kaka dari daftar 23 pemain yang akan berlaga di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025.
Keputusan ini menimbulkan berbagai reaksi, terutama di kalangan netizen yang mengkritik performa Arkhan. Beberapa menyatakan bahwa permainan striker muda tersebut kurang memuaskan, sehingga pencoretan ini dianggap wajar.
Indra Sjafri memberikan klarifikasi atas keputusan tersebut dalam konferensi pers yang diadakan pada Senin (23/9/2024). Ia menegaskan bahwa pencoretan Arkhan Kaka tidak diambil secara sembarangan.
"Setelah melakukan diskusi mendalam dengan tim pelatih, kami memutuskan untuk mengutamakan Jens Raven dan Muhammad Ragil sebagai dua striker utama dalam skuad. Kedua pemain tersebut dinilai lebih siap dalam menghadapi kompetisi ini," ungkap Indra.
BACA JUGA:Anabul Sering Muntah Abis Makan? Berikut 5 Penyebab Kucing Muntah yang Jarang Disadari Pemilik Kucing!
Arkhan Kaka, yang masih berusia 17 tahun, memang harus menghadapi kenyataan sulit bahwa dirinya belum dapat bersaing dengan pemain yang lebih senior dalam hal pengalaman dan kesiapan fisik.
Meskipun masih muda, Arkhan sempat menjadi bagian dari skuad Garuda Nusantara dan bahkan tampil dalam ajang internasional seperti Seoul Earth on Us Cup 2024.
Namun, performanya di beberapa pertandingan terakhir, terutama sejak munculnya Jens Raven, mulai dianggap kurang maksimal.
Jens Raven, striker kelahiran 2005, tampil impresif dalam ajang Piala AFF U-19 2024, yang membuatnya menjadi pilihan utama di lini depan timnas.
BACA JUGA:Publik Setuju Arkhan Kaka Dicoret dari Kualifikasi Piala Dunia U-20? Netizen: 'Gaada Perubahan'
Selain itu, Muhammad Ragil juga menjadi pilihan karena menunjukkan performa konsisten selama sesi latihan bersama timnas. Kehadiran dua pemain ini membuat persaingan di lini depan semakin ketat, sehingga posisi Arkhan menjadi terpinggirkan.
Kepala Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, turut memberikan komentarnya mengenai pencoretan Arkhan. "Ini murni pertimbangan teknis dari tim pelatih.
Kami hanya membutuhkan dua striker untuk kualifikasi ini, dan Arkhan harus bersaing dengan empat striker lainnya. Pada akhirnya, Jens dan Ragil dipilih karena mereka lebih sesuai dengan kebutuhan tim saat ini," ujar Sumardji.
Meski demikian, Sumardji tetap memberikan harapan kepada Arkhan untuk terus meningkatkan performanya di level klub. "Dengan kembali ke klub, kami harap Arkhan dapat meningkatkan performanya dan semoga di masa mendatang ia bisa kembali dipanggil ke timnas," tambahnya.
BACA JUGA:Exco PSSI Beberkan 'Satu Nama Besar' Sedang Tahap Nego untuk Naturalisasi, Peluang untuk Ian Maatsen?
Keputusan pencoretan ini juga mempengaruhi pemain lain seperti Ousmane Camara, yang juga lahir pada tahun 2007.
Camara, seperti Arkhan, juga tidak masuk dalam daftar final skuad timnas U-20 untuk Kualifikasi Piala Asia U-20 2025. Kedua pemain muda ini harus menerima kenyataan bahwa tim pelatih lebih memilih pemain yang lebih senior untuk turnamen penting ini.
Reaksi dari para netizen beragam, namun mayoritas memberikan tanggapan yang tidak terlalu positif terhadap performa Arkhan Kaka.
Beberapa netizen di media sosial menyebut bahwa permainan Arkhan dalam beberapa pertandingan terakhir tidak cukup bagus untuk bersaing di level internasional. "Mainnya kurang bagus, wajar kalau dicoret," tulis seorang netizen di kolom komentar.
Namun, ada juga yang membela Arkhan, menyatakan bahwa usianya yang masih sangat muda memberikan kesempatan untuk terus berkembang dan memperbaiki diri.
Meskipun begitu, keputusan ini tetap menandai tantangan besar bagi Arkhan Kaka untuk membuktikan dirinya kembali di level klub. Persaingan di level timnas U-20 semakin ketat, terutama dengan semakin berkembangnya pemain-pemain muda berbakat seperti Jens Raven dan Muhammad Ragil.