RADARINDRAMAYU.ID - Rapat Paripurna DPR RI pada Kamis, 19 September 2024, menjadi momen bersejarah bagi sepak bola Indonesia.
Dua pemain berdarah Belanda, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders resmi dilantik atas persetujuan naturalisasi setelah melewati serangkaian proses panjang.
Rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR, Lodewijk Freidrich Paulus, ini membawa harapan baru bagi Timnas Indonesia yang sedang bersiap menghadapi tantangan besar di kancah internasional.
Suasana tegang dan harapan memenuhi ruang sidang ketika Lodewijk mengajukan permohonan naturalisasi kepada peserta rapat.
BACA JUGA:Ranking FIFA Timnas Indonesia Melesat Naik Hingga 4 Peringkat, OTW Salip Vietnam dan Thailand
Dengan suara bulat, para peserta menyetujui keputusan tersebut. "Kami umumkan bahwa sesuai hasil rapat konsultasi pengganti rapat badan musyawarah antara pimpinan DPR dan pimpinan fraksi-fraksi pada 12 September 2024, memutuskan menugaskan Komisi III dan X," ungkap Lodewijk dalam pernyataannya.
"Hasil pembahasan diputuskan dalam Rapat Paripurna sesuai dengan pembahasan Komisi III dan X yang memutuskan menyetujui pemberian kewarganegaraan RI kepada Eliano Reijnders dan Mees Hilgers."
Keputusan ini disambut dengan antusiasme yang tinggi dari berbagai pihak, termasuk dari PSSI. Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, tidak menyembunyikan rasa syukurnya atas langkah cepat DPR RI dalam mengesahkan permohonan naturalisasi ini.
"Kami ucapkan terima kasih kepada DPR RI yang hari ini melalui Rapat Paripurna telah mengesahkan permohonan naturalisasi untuk Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. Semoga dalam waktu dekat mereka bisa debut bersama timnas Indonesia," ujar Arya penuh harap.
BACA JUGA:OTW DEBUT! Eliano Reijnders dan Mees Hilgers Minggu Depan Ambil Sumpah WNI! 'Kita Kebut'
Naturalisasi dua pemain muda ini bukanlah proses instan. Mees Hilgers, pemain bertahan kelahiran 13 Mei 2001, saat ini membela klub ternama Belanda, FC Twente.
Sementara itu, Eliano Reijnders, yang lahir pada 23 Oktober 2000, bermain sebagai gelandang di PEC Zwolle. Keduanya memiliki kualitas permainan yang menjanjikan, dan kehadiran mereka di skuad Garuda diharapkan dapat memperkuat lini belakang serta lini tengah Indonesia.
Namun, perjalanan mereka untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) belum sepenuhnya selesai. Setelah persetujuan DPR, mereka kini tinggal menunggu terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) dari Presiden Joko Widodo.
Setelah Keppres dikeluarkan, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) akan melantik mereka sebagai WNI. Upacara pelantikan akan dilaksanakan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Den Haag, Belanda, pada 23 September mendatang.
BACA JUGA:Pemain Naturalisasi Masih Undang Pro Kontra, Erick Thohir: Jangan Pernah Mempertanyakan Merah Putih Mereka
Ini adalah langkah penting tidak hanya bagi Mees dan Eliano, tetapi juga bagi Timnas Indonesia yang sedang bersiap menghadapi dua pertandingan krusial pada bulan Oktober 2024.
Indonesia akan melanjutkan perjuangannya di Ronde Ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan menghadapi Bahrain pada 10 Oktober dan China pada 15 Oktober.
Dua laga ini dipandang sebagai ujian berat, dan kehadiran pemain-pemain berkualitas seperti Mees Hilgers dan Eliano Reijnders diharapkan dapat memberikan angin segar bagi skuad Garuda.
PSSI melihat langkah naturalisasi ini sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas tim nasional. "Ini adalah bagian dari visi besar kami untuk membawa sepak bola Indonesia ke level yang lebih tinggi," ungkap Arya Sinulingga.
BACA JUGA:KETOK PALU! Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Tinggal Mengambil Sumpah WNI Minggu Depan!
Dia juga menekankan bahwa kehadiran Mees dan Eliano tidak hanya sebagai tambahan pemain, tetapi sebagai simbol komitmen PSSI untuk mencetak prestasi di kancah internasional.
Namun, di balik euforia ini, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Naturalisasi dua pemain muda berbakat ini mungkin dapat memperkuat Timnas Indonesia, tetapi mereka harus segera beradaptasi dengan lingkungan dan sistem sepak bola Indonesia yang berbeda dengan Eropa.