RADARINDRAMAYU.COM - Kabar gembira datang dari Timnas Indonesia setelah Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, dua pemain diaspora Eropa, sudah mulai berlatih bersama skuad Garuda.
Meskipun proses naturalisasi mereka belum selesai, kehadiran bek dan gelandang Grade A ini menambah optimisme supporter akan kekuatan Timnas di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, di tengah kabar positif ini, Timnas Indonesia masih menghadapi permasalahan serius di lini depan.
Kehadiran striker baru dinilai menjadi kebutuhan mendesak untuk memperkuat daya serang tim, yang sejauh ini masih terbilang lemah.
Striker Masih Jadi PR
Dikutip dari pernyataan Bung Ropan, seorang pengamat sepak bola Indonesia, saat ini Timnas Indonesia berada dalam situasi kritis terkait pemain depan.
Dalam video di kanal Youtube-nya, Bung Ropan mengungkapkan bahwa penempatan Rafael Struick sebagai striker di posisi nomor 9 bukan solusi ideal.
"Rafael itu lebih bagus dimainkan di flank, namun ia sekarang dipaksakan untuk bermain di posisi 9 oleh STY," jelas Bung Ropan.
Situasi ini menggambarkan bahwa Timnas Indonesia memang sangat membutuhkan striker murni untuk mengisi lini depan.
Kehadiran striker baru akan membantu memperkuat skuad dan memaksimalkan potensi tim secara keseluruhan.
Perkembangan Naturalisasi Ole Romeny dan Mauro Zijlstra
Isu terkait penambahan striker diaspora telah lama diperbincangkan, terutama setelah munculnya rumor mengenai ketertarikan Ole Romeny untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.
BACA JUGA:Kondisi Rumput GBK Jadi Sorotan Netizen Pada Saat Pegelaran Indonesia Melawan Australia