Keduanya memiliki latar belakang dan pengalaman berbeda, namun sama-sama membawa kualitas yang luar biasa.
Brownhill, seorang gelandang serang, dikenal karena etos kerjanya yang luar biasa dan visinya dalam permainan.
Sebagai kapten tim di salah satu liga paling kompetitif di dunia, Brownhill bisa menjadi pemimpin yang dibutuhkan Malaysia di lapangan.
Pengalamannya di Liga Inggris memberi dia perspektif taktik dan kemampuan fisik yang jarang dimiliki oleh pemain lokal.
BACA JUGA:Ini 3 Pemain Australia yang Akan Diwaspadai Timnas Indonesia, No. 3 Jadi PR Untuk Calvin Verdonk!
Di sisi lain, Iggy Houben, pemain muda PSV Eindhoven, dianggap sebagai talenta masa depan.
Bermain di liga top Belanda, Houben memiliki potensi besar untuk menjadi pemain kunci bagi tim nasional Malaysia dalam jangka panjang.
Meskipun masih muda, dia sudah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengolah bola dan beradaptasi di lingkungan kompetitif.
Dengan menggabungkan pengalaman Brownhill dan potensi Houben, Malaysia bisa membangun fondasi kuat untuk masa depan tim nasional mereka.
Naturalisasi dua pemain ini tidak hanya akan memperkuat lini tengah dan serangan Malaysia, tetapi juga memberi dampak psikologis bagi tim nasional dan para pemain lokal.
Dengan menghadirkan pemain dari klub-klub Eropa yang bergengsi, para pemain lokal akan mendapatkan kesempatan belajar langsung dari mereka.
Hal ini diyakini dapat meningkatkan kualitas pelatihan dan permainan, serta menanamkan semangat kompetisi yang lebih tinggi dalam tim.
Langkah ini juga menempatkan Malaysia dalam radar internasional, terutama di Asia Tenggara, yang dikenal memiliki persaingan sengit.
BACA JUGA:Walau Punya Mees Hilgers, Peluang Elkan Baggott Bergabung Timnas Masih Ada! Pengamat: 'Sabar Dulu'
Tim nasional Indonesia, Thailand, dan Vietnam telah lebih dulu melakukan perubahan signifikan melalui strategi naturalisasi, dan hasilnya terlihat jelas.