RADARINDRAMAYU.COM - Dalam beberapa tahun terakhir, tren naturalisasi pemain sepak bola telah menjadi langkah taktis yang berani bagi banyak negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand, dan sekarang Malaysia.
Bukan hanya untuk memperkuat tim nasional, tetapi juga untuk membuktikan keseriusan negara-negara tersebut dalam persaingan sepak bola di tingkat internasional.
Malaysia kini sedang berupaya melakukan hal yang sama dengan mengincar dua pemain Eropa berdarah Malaysia: Josh Brownhill dan Iggy Houben.
Langkah ini bisa menjadi salah satu strategi paling berani yang pernah diambil oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Di tengah ketatnya persaingan sepak bola global, banyak negara yang mulai mencari cara baru untuk mempercepat pembangunan tim nasional mereka.
Naturalisasi pemain dari negara-negara yang memiliki kompetisi sepak bola kuat menjadi salah satu solusi yang dinilai efektif.
Indonesia telah membuktikan bahwa strategi ini mampu membawa mereka melangkah jauh, terbukti dari lolosnya skuad Garuda ke Piala Asia 2027 dan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Malaysia, sebagai negara yang juga memiliki sejarah kuat di sepak bola, menyadari pentingnya inovasi dalam membentuk tim yang tangguh.
Namun, untuk Malaysia, naturalisasi bukan sekadar menambah kekuatan di lapangan, tetapi juga memperlihatkan perubahan budaya sepak bola yang lebih besar.
Dengan naturalisasi, Malaysia ingin membuka pintu bagi para pemain keturunan mereka yang berkarier di luar negeri untuk kembali memperkuat negara asalnya, sekaligus menambah pengalaman internasional yang tidak dimiliki banyak pemain lokal.
Malaysia tak sembarangan dalam memilih pemain untuk dinaturalisasi.
Josh Brownhill, kapten Burnley FC di Liga Inggris, dan Iggy Houben, pemain muda PSV Eindhoven, menjadi target utama FAM.