INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID– Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu pastikan kebutuhan pupuk bersubsidi bagi petani di Kabupaten Indranayu terpenuhi, hal tersebut setelah KTNA melakukan croschek dilapangan terkait isu adanya petani di wilayah Kecamatan Bongas alami kesulitan atau kelangkaan pupuk bersubsidi untuk Musim Tanam (MT) II 2024.
Ketua KTNA Kabupaten Indramayu H Sutatang mengungkapkan adanya aduan sekelompok petani di wilayah Kecamatan Bongas kepada pimpinan DPRD Kabupaten Indramayu terkait kesulitan (kelangkaan) mereka dapatkan pupuk subsidi, pihaknya langsung melakukan cross chek terkait adanya kelangkaan pupuk tersebut.
"Setelah kami cek dilapangan dan berkoordinasi dengan pihak CV Bagus Putra sebagai distributor pupuk bersubsidi di wilayah Kecamatan Bongas malah tidak ada kelangkaan bahkan bisa kami katakan aman bisa tercukupi untuk petani wilayah itu," katanya. Sabtu (13/7).
Tatang menyampaikan berdasarkan data yang diperoleh KTNA Kabupaten Indramayu untuk alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Indramayu ditahun 2024 alami peningkatan dibandingkan tahun lalu, yang menyalurannya dilakukan setiap petani mulai memasuki musim tanam.
BACA JUGA:Menjelang Pilkada Indramayu 2024, PDIP Bertandang ke Markas Golkar: Ada Apa?
KTNA Kabupaten Indramayu terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak mulai dari Pemkab Indramayu sampai dengan pihak distributor pupuk bersubsidi yang ada di wilayah Kabupaten Indramayu agar penyalurannya bisa tepat waktu dan tidak ada lagi isu-isu petani alami kelangkaan pupuk bersubsidi.
"Alokasi tahun 2024 jelas alami peningkatannya, untuk urea sebanyak 74.518 ton, dan NPK 46.304 ton, tahun sebelumnya hanya sekitaran 41 ribu ton dan itu penyalurannya di bagi dua karena dua musim tanam," paparnya.
Tatang berharap dengan sinergitas antara Pemerintah yakni Kementrian Pertanian RI, Pemkab Indramayu, Perusahaan Pupuk, dan Distributor pupuk di setiap daerah yang ada di Kabupaten Indramayu kebutuhan pupuk terutama pupuk subsidi petani dapat terpenuhi, sehingga Kabupaten Indramayu yang merupakan lumbung pangan nasional bisa terus meningkatkan hasil produktifitas tanaman pangan (padi).
"Insya Allah, kami pastikan tidak ada kelangkaan pupuk bersubsidi, petani bisa dapatkan sesuai ajuan. Produksi Gabah Kering Giling (GKG) bisa meningkat, pada tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton, tahun ini yang ditargetkan semoga bisa tercapai 1,8 juta ton dengan kerjasama semua pihak," ujarnya. (oni)
BACA JUGA:Jamiyah Hadiyu Akbar Gelar Dzikir dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa