Petani Bersama POPT Secara Swadaya Gropyokan Hama Tikus

Sabtu 13-07-2024,10:00 WIB
Reporter : Anang Syahroni
Editor : Leni indarti hasyim

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID -Untuk mengatasi serangan hama tikus pada tanaman padi usia 15-30 hari setelah tanam, petani bersama POPT secara swadaya lakukan gerakan pengendalian (gerdal) hama tikus musim gadu 2024.

Para petani di Desa Plosokerep Kecamatan Terisi secara bersama-sama melakukan perburuan hama tikus secara terpadu di lahan Pertanian seluas 30 hektare.

Petugas POPT Kecamatan Terisi, Tawin SP mengungkapkan, gerdal hama tikus menjadi kegiatan yang rutin dilakukan petani.

Mengingat, tikus adalah hama yang menjadi perhatian serius untuk dilakukan pengendalian agar tidak merusak tanaman padi milik petani yang apabila tidak dilakukan pengendalian secara terpadu dan rutin setiap musim tanam dapat merugikan petani.

BACA JUGA:Ribuan Warga Serbu Acara Operasi Pasar Pemkab Indramayu

“Jika tidak dikendalikan perkembangbiakan tikus ini tergolong cepat, imbasnya bisa membuat petani gagal tanam dan gagal panen. Untuk antisipasi hal tersebut kami bersama petani, dan PPL bersama lakukan aksi gerdal secara rutin,” ujarnya, Jumat (12/7).

Lebih lanjut, dikatakan Tawin, selama proses gerdal menggunakan bahan belerang yang menyasar lubang-lubang yang berada di sepanjang saluran irigasi pertanian yang diduga sebagai sarang tikus tersebut diharapkan mampu mengendalikan perkembangan hama tikus di sawah-sawah wilayah Kecamatan Terisi.

“Biasanya kita lakukan gerdal dengan cara gropyokan tikus ini dilakukan secara merata oleh petani bersama POPT, PPL, dan pemcam serta pemdes juga ikut,” bebernya.

Menurut Tariwin, kerja sama yang dilakukan merupakan bentuk sinergitas agar ketersediaan pangan nasional tetap terjaga, karena Indramayu jadi andalan pemerintah sebagai lumbung pangan nasional.

BACA JUGA:Melalui KKN, Mahasiswa Ingin Memanfaatkan Potensi Wisata Budaya di Desa Gegesik Kulon

Lebih lanjut, dikatakan Tawin, setelah dilakukan pengendalian, ada beberapa hal yang menjadi catatan dan rekomendasi untuk semua pihak terutama petani.

Para petani, katanya, diminta untuk selalu melakukan pengamatan secara rutin, sanitasi lingkungan, pembersihan saluran irigasi yang dijadikan tempat tikus bersarang.

“Kita sarankan juga untuk pasang rubuha, setelah ini akan ada evaluasi selama tiga hari setelah pemasangan umpan dan asi mengganti kembali umpan yang dimakan tikus serta lakukan pengembosan di sarang-sarang tikus,” ujarnya. (oni)

Kategori :