MAKKAH, RADARINDRAMAYU.ID - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan safariwukufkan jamaah haji yang sakit dan dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan untuk jamaah sakit saat harinya mesti ke Arafah dan butuh pendampingan. Selain untuk jamaah sakit, fasilitasi safari wukuf juga untuk jemaah lansia non mandiri.
“Kita lakukan medical check up untuk jamaah-jamaah risiko tinggi kesehatan, tujuannya untuk menyeleksi jemaah yang perlu disafariwukufkan, mana yang bisa diikutkan rombongan kloternya,” terang Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo.
“Ada proses screening untuk melihat potensi apakah jemaah tersebut mesti safari wukuf, atau mesti diikutkan rombongannya atau mungkin dibadalkan,” sambung dia, dikutip dari laman resmi Kemenag pada Rabu, 12 Juni 2024.
Liliek menjelaskan, sehari sebelum safari wukuf, petugas akan menjemput jamaah yang ikut safari wukuf di kloter-kloter untuk ditampung di KKHI. Selanjutnya, pada 9 Zulhijah, setelah subuh, jamaah sakit tersebut ditempatkan di bus-bus yang akan membawa ke Arafah.
BACA JUGA:Gandeng PT Surya Timur Sakti Jatim, PT Wulandari Bangun Laksana Tbk Apresiasi 43 Karyawan Terbaik
“Sekitar jam 10.00 WAS, jamaah diberangkatkan ke Arafah didampingi oleh petugas haju. Jamaah salat Zuhur dijamak dengan Asar kemudian diberikan khutbah wukuf di bus masing-masing. Setelah prosesi wukuf selesai, jamaah dibawa kembali ke KKHI,” ujar Liliek.
“Jamaah safari wukuf sakit tidak bermalam (mabit) di Muzdalifah, lontar jumrah dan tahapan haji selanjutnya dibadalkan oleh petugas,” ucapnya.
Menjelang puncak haji, Liliek mengimbau jamaah untuk melakukan aktivitas ibadahnya di hotel. Jamaah agar fokus menjaga kebugaran tubuh dengan makan tepat waktu, minum obat rutin bagi yang punya penyakit kronis.
“Bila telah kembali ke hotel setelah bepergian ke luar, tolong minum oralit dicampur air, supaya tidak dehidrasi dan untuk mengganti cairan yang menguap saat jemaah di luar,” tandasnya.
BACA JUGA:Meriah, MI Sekolah Alam Indramayu Gelar Pelepasan Siswa Kelas VI
Sementara itu, kedatangan jamaah haji kloter 106 Embarkasi Surabaya (SUB-106) di Tanah Suci pada Selasa (11/06/2024) mengakhiri operasional pemberangkatan jamaah haji Indonesia 1445 H/2024 M ke Tanah Suci.
Sebanyak 333 jamaah asal Embarkasi Surabaya mendarat di King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah. Setelah berakhirnya fase kedatangan jamaah di Arab Saudi, petugas akan fokus pada penyiapan layanan jamaah di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). (rc)