INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID -INDRAMAYU - Program Jalan Usaha Tani (JUT) untuk peningkatan sarana prasarana pertanian malah dirusak oleh oknum Institusi yang menangani program ini.
Di Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, diduga anggaran program JUT di potong oleh oknum Dinas Pertanian. Angkanya variasi dari Rp 3 juta hingga Rp 5 juta, setiap kelompok Tani.
H. Hm, bendahara kelompok tani Desa Eretan Kulon penerima bantuan program JUT mengaku dipotong oleh oknum Kepala UPTD Pertanian, Kecamatan Kandanghaur.
" Iya benar kelompok tani kita dicatut oleh Pak Kepala UPTD (Pertanian red). Kalau kelompok kami nilainya Rp. 3 juta," ungkapnya, Kamis (28/12).
BACA JUGA:Ringkus Pengedar Obat tanpa Izin
Hm juga membeberkan kelompok tani lainnya yang dicatut oleh oknum Dinas Pertanian tersebut, yaitu Desa Eretan Wetan.
" Kata pengurusnya di potong Rp 5 juta. Sementara Desa Parean Girang belum tahu pasti apakah di potong atau tidaknya. Namun dari informasi yang saya dapat nilainya Rp 4 juta. Hanya Desa Karanganyar yang sama sekali belum dipotong," bebernya didampingi Bendahara Poktan Desa Karanganyar, Ras.
Di tempat terpisah, Kepala UPTD Pertanian, Kecamatan Kandanghaur, Bulan saat dikonfirmasi membantah adanya pemotongan pada program JUT, terlebih oknum pegawai yang melakukan pemotongan tersebut dituduhkan kepada dirinya.
Program Jalan Usaha Tani atau disingkat JUT dibiayai dari APBN dengan nilai Rp. 200 juta perkelompok. Program ini untuk meningkatkan sarana dan prasarana dalam meningkatkan produksi pertanian, sehingga bisa memacu pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA:Ngeri! Akibat Tabrak Dum truck Parkir, Pemotor Tewas
BACA JUGA:Hero Caleg Populer 2024-2029 Dapil Jabar VIII
Terlebih Kabupaten Indramayu yang merupakan daerah lumbung padi nasional. Seharusnya dikawal dan diamankan, bukan malah dirusak. Dugaan pemotongan pada program JUT juga terjadi di kecamatan lain di Kabupaten Indramayu. (kom)