HAURGEULIS, RADARINDRAMAYU.ID – Petani di Bumi Wiralodra kian berminat memanfaatkan alat mesin pertanian (alsintan) canggih. Seperti mesin pemanen padi modern Combine Harvester.
Mesin ini, seperti namanya. Merupakan kombinasi dari tiga operasi yang berbeda. Yaitu memotong, memegang, merontokan dan membersihkan dalam satu waktu.
Penggunaan Combine Harvester dinilai efektif menekan biaya panen dan mampu menurunkan tingkat kehilangan gabah.
Hal itu diakui Dirta, petani di Kecamatan Haurgeulis. Keberadaan combain telah memberi bermanfaat besar bagi para petani diwilayahnya.
BACA JUGA:Kaget! Mantan Dirut PDAM Indramayu Tiba-tiba Diminta Kembalikan Uang Rp53 Miliar
BACA JUGA:Jelang Timnas Indonesia vs Turkmenistan, 4 Pemain Timnas Cedera
Panen padi lebih cepat selesai. Hanya butuh waktu 2 sampai 3 jam untuk meggarap perhektare sawah. Selain menghemat waktu, mesin panen ini juga mengurangi tenaga kerja. Sebab hanya dioperasikan oleh 3-4 operator.
Kemudian yang lebih penting adalah irit biaya. Untuk sewa mesin Combine ini hanya sekitar Rp2,5-3 juta perhektare. “Jadi lebih efesien dan hemat,” ucapnya kepada Radar, Selasa (5/9).
Dirta menjelaskan, bila menggunakan tenaga manusia setidaknya dibutuhkan tenaga penderep mencapai belasan hingga puluhan orang. Waktu pekerjaanya pun bisa lama, 2 sampai 3 hari.
“Cara lama sudah tidak menguntungkan lagi dari sisi biaya dan waktu. Sekarang banyak petani yang menggunakan mesin Combine,” katanya.
BACA JUGA:BMKG: Penyebab Peningkatan Kecepatan Angin di Wilayah Ciayumajakuning Beberapa Hari Ini
BACA JUGA:Harga Pertamax Mahal, Pemotor Beralih ke Pertalite
Hal itu dibenarkan Kordinator BPP Haurgeulis, Dedi Setiadi. Penggunaan Combine Harvester di kalangan petani kian familiar.
Bukan tanpa sebab. Teknologi alat pertanian Combine Harvester memberikan keuntungan selain untuk pengamanan hasil, juga lebih efisien, aman, serta bisa menekan susut hasil (losses) dan menginspirasi upaya percepatan tanam.
“Sejak empat tahun terakhir Combine Harvester ini mulai diminati petani kita. Karena memang terbukti mampu mempercepat pekerjaan penan padi. Lebih efektif dan efisien, biayanya pun lebih murah dibanding panen manual,” jelasnya. (kho)