MAJALENGKA, RADARINDRAMAYU.ID - Pasca libur Lebaran tahun 2023, Pemkab Majalengka selain dibuat pusing dengan peningkatan volume sampah, juga dibuat resah dengan banyaknya ODGJ dari luar daerah. Mereka diduga senagja dibuang dan berkeliaran di sekitar terminal-terminal, salah satunya dari Subang.
Bahkan yang paling miris salah satu ODGJ diketahui hamil tua dan mengalami kontraksi. Beruntung hal tersebut segera diketahui oleh petugas kesehatan Kabupaten Majalengka.
ODGJ tersebut langsung mendapat pertolongan tindakan oleh tim Poned Puskesmas Rajagaluh, guna membantu proses persalinannya. Sehingga baik bayi dan orang tuanya yang ODGJ tersebut bisa selamat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka, H Agus Susanto kepada Radar Cirebon Group, Senin (1/5) kemarin mengatakan, kasus itu terungkap berawal dari adanya laporan dari bidan di Desa Cisetu Kecamatan Rajagaluh sekitar pukul 7.30.
BACA JUGA:Lalin Lancar Warga Bongkar Pagar Penutup U-Turn
Bidan tersebut mendapatkan informasi dari warga tentang adanya ODGJ liar yang melahirkan di pinggir kolam di daerah Desa Cisetu Kecamatan Rajagaluh.
Kemudian, Bidan Bernama Wiwi itu mendatangi lokasi dan diketahui ODGJ tersebut sudah dalam keadaan melahirkan. Sementara itu kondisi bayi dalam keadaan sehat, sedangkan kondisi ibunya terlihat lemas dengan ari-ari atau plasenta belum sepenuhnya keluar.
"Akhirnya pada pukul 8.40 ibu dan bayi tersebut langsung dibawa ke Poned PKM Puskesmas Rajagaluh untuk ditangani lebih lanjut," jelasnya.
Kepala Puskesmas Rajagaluh Edi Kusnadi SKM Mkes menambahkan, dari hasil pemeriksaan intensif para tenaga medis dan bidan diketahui kondisi ODGJ perlu dirujuk karena plasenta belum keluar.
BACA JUGA:Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U-22 di Sea Games 2023 Kamboja
BACA JUGA:Peringati May Day, PT KAI Daop 3 Cirebon Sedekah Oksigen dengan Gerakan Penanaman Pohon
Namun pihaknya mengaku sangat kesulitan dalam memberikan tindakan medis. Pasalnya saat akan diberikan tindakan pasien selalu berontak, meski kondisi ibu ODGJ tersebut sudah diinfus dan ditempatkan dalam bangsal atau ranjang khusus. Akibat aksinya tersebut para petugas mengalami kesulitan memberikan pertolongan.
"Untuk saat ini karena kondisinya memburuk, pasien ODGJ tersebut akan dirujuk ke Poned RSUD dan kami juga langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial Majalengka,” jelasnya.
Dadang, pejabat di Dinsos Majalengka langsung berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk dengan RSUD Majalengka, untuk membantu memfasilitasi perawatan dan penanganan ODGJ tersebut.