INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Puluhan nasabah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karya Remaja Kabupaten Indramayu mendatangi DPRD Indramayu, Selasa 14 Maret 2023.
Kedatangan mereka untuk meminta bantuan legislatif demi mendapatkan keadilan. Mereka merasa resah dan kesal karena uang yang mereka simpan di bank milik pemerintah daerah Indramayu itu sulit untuk bisa diambil
Mereka mengaku sangat dirugikan perihal kondisi tersebut. Karena mau mengambil uang sendiri justru dipersulit.
Sulitnya nasabah mengambil uang dikarenakan kondisi BPR Karya Remaja Indramayu saat ini sedang bermasalah. Hal tersebut karena adanya kredit macet yang ditaksir jumlahnya mencapai Rp 141 miliar.
BACA JUGA:Mantap! Ahmad Yani Terima Anugerah Naratama Wiyata Mandala dari Keraton Kacirebonan
BACA JUGA:Razia Miras, Polisi Tangkap Penjual di Cikijing dan Amankan Puluhan Botol Intisari
"Kami sebagai nasabah di sini semuanya tidak ada masalah, tapi kenapa uang kami tidak bisa dicairkan," ujar salah seorang nasabah Sri Yani (38) warga Kecamatan Juntinyuat di hadapan pimpinan DPRD.
Pada kesempatan itu, Sri Yani juga menunjukan buku tabungan dan deposito yang ia miliki di bank tersebut.
Total uang yang ia miliki sebesar Rp 250 juta, dari nominal tersebut sudah bisa dicairkan Rp 100 juta.
Sehingga sisa masih ada Rp 150 juta lagi. Selain itu ada pula tabungan atas nama suaminya.
BACA JUGA:Soal Penerbitan Sertifikat Aset Pemda di Gantung BPN, Begini Kata Yoga Setiawan
BACA JUGA:Tradisi Antar Makanan Sambut Ramadhan, Dulu Pakai Rantang Kini Diganti Styrofoam
Sri Yani mengatakan, jika ditotal keseluruhan dengan tabungan milik suami ada sebesar kurang lebih Rp 500 juta.
"Ini juga deposito percuma, dicairin juga gak bisa cair," ujar dia.
Belakangan ini, uang miliknya sangat sulit dicairkan. Pihak bank hanya mampu mencairkan uang milik Sri Yani sebesar Rp 1 juta per minggu.