Radarindramayu.id, CIREBON - Parah. Puluhan pelajar dari dua SMK Kota dan Kabupaten Cirebon terciduk polisi saat sedang pesta minuman keras (miras) di sebuah lahan kosong yang ada di Desa Sukadana, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon Sabtu siang (22/10). Kalau tidak ketahuan oleh polisi, mereka ini hendak konvoi yang mengarah ke tawuran pelajar.
Awalnya sebanyak 4 siswa dari SMK Kota datang dengan naik mobil umum elf. Mereka turun di sekitar lampu merah Pabuaran dan menuju ke sebuah kebun kosong.
Rupanya di lokasi tersebut sudah ada siswa dari SMK di Pabuaran sebanyak 21 orang. Setelah bergabung, mereka mengumpulkan uang dan membeli miras jenis ciu.
Berlokasi di kebun kosong, mereka kemudian menenggak miras. Masyarakat yang melihat itu curiga, kemudian melaporkan ke Polsek Pabuaran.
BACA JUGA:Jadwal Pelayanan SIM Keliling, Hari Ini Ada di Pasar Patrol
BACA JUGA:Komisi X DPR RI : Desakan Mundur Pengurus PSSI Bukanlah Solusi
Menindaklanjuti laporan masyarakat, petugas langsung bergerak ke lokasi. Benar saja, mereka sedang bergerombol dan melakukan pesta miras.
"Kita mengamankan meraka ini. Selain gabungan siswa sebanyak 25 orang siswa, juga diamankan 10 unit kendaraan motor dan 2 botol ciu di lokasi kejadian," kata Kapolsek Pabuaran AKP Endang Kusnandar kepada Radar Cirebon.
Untungnya, polisi bergerak dengan cepat ke lokasi tersebut. Karena mereka terindikasi hendak konvoi dan menyerang sekolah lain.
Puluhan pelajar kemudian digelandang ke Mapolsek Pabuaran. Mereka digeledah tasnya. Petugas tidak menemukan sajam maupun obat terlarang. Hanya menemukan botol miras.
BACA JUGA:Diduga Lakukan Pelecehan Seksual pada Murid di SD di Bogor, Oknum Guru Taekwondo Ditangkap
BACA JUGA:Peringati Hari Santri, Rumah Kaligrafi Manggis Gelar Lomba Kaligrafi Hiasan Mushaf
"Kegiatan bergerombol dan minum-minumanan keras berpotensi kerawanan gesekan dengan siswa sekolah lain, karena diprediksi siswa gabungan tersebut akan roling atau konvoi, mereka kita bawa ke polsek untuk dibina," tandasnya.
AKP Endang Kusnandar juga memanggil masing-masing dari pihak sekolah dan juga orang tua. Mereka diberikan pembinaan agar tidak lagi melakukan kenakalan remaja, atau tindak pidana. "Setelah kita berikan pembinaan, mereka kita kembalikan ke orang tuanya masing-masing," imbuhnya.
BACA JUGA:Sport Center Menguning, Ribuan Peserta Ikuti Senam Sehat Massal Partai Golkar