Radarindramayu.id, CIREBON - Kepala SMAN 1 Susukan, Yeni Nuriyani SPd MPdI angkat bicara seputar tindakan bullying oleh siswa setingkat SMA kepada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang viral di media sosial. Yeni menegaskan itu bukan muridnya.
"Itu (pelaku) bukan siswa kami, tapi siswa salah satu sekolah SMK swasta di wilayah Kecamatan Susukan," terangnya kepada Radar Cirebon, Kamis (22/9).
Yeni mengaku sesaat pasca viral di medsos pihaknya melakukan pengecekan data sekolah. Dan ditegaskan lagi, pelaku bukan siswa SMAN 1 Susukan.
"Sekolah kami memiliki duta hukum dan HAM (Hak Asasi Manusia). Hanya sekolah tertentu yang memiliki duta HAM, fungsinya agar para siswa tidak melakukan perilaku yang melanggar hukum," jelasnya.
BACA JUGA:Ma'ruf Amin: Soal Pendemi di Indonesia Menuju Endem
Ia menambahkan, melalui duta HAM, siswa menjadi terkontrol. Serta mengajak masyarakat untuk tidak melakukan berbagai perilaku yang melanggar hukum. Di antaranya pencegahan tindakan bullying.
Sebelumnya diberitakan radarcirebon.com, pembina OSIS SMAN 1 Susukan, Kabupaten Cirebon, Dodi Setia Purnama menyatakan bahwa siswa SMA yang menganiaya anak SLB bukan muridnya. Dia merasa perlu meluruskan terkait dengan hal tersebut, meski dalam pemberitaan tidak pernah disebutkan bahwa ketiga siswa yang dimaksud berasal dari SMAN 1 Susukan.
"Mengklarifikasi terkait berita bahwa yang terjadi di lapangan bukan siswa kami. Tapi salah satu siswa di SMA swasta di Kecamatan Susukan," kata Dodi.
Dodi menyatakan bahwa dirinya sudah turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan. Dan memang siswa tersebut bukan murid SMAN 1 Susukan.
BACA JUGA:Modus Usir Roh Jahat, Dukun Cabul di Tangerang Cabuli Wanita 4 Kali di Depan Suaminya
"Bahwa itu bukan siswa dari SMAN 1 Susukan," tegas Dodi, dalam keterangannya, Rabu 21 September 2022.
Perkembangan terbaru, pelaku bullying anak berkebutuhan khusus yang juga siswa sekolah luar biasa (SLB) di Kabupaten Cirebon, kini telah diamankan oleh Polresta Cirebon
BACA JUGA:3 Rekomendasi Camping Yang Murah di Kuningan