Semuanya memisahkan diri supaya tidak terlacak. Ratna Narekh lari dengan membawa lontar yang berisi ilmu Kadigjayaan untuk menaklukan para lelembut di sepanjang hutan Jawa Tengah sampai Timur.
Sejak penaklukan yang dilakukan oleh Mpu Barada, Ratna Narekh tidak pernah muncul kembali.
Namun dikarenakan hidupnya terus mempelajari ilmu dari lontar tersebut, akhirnya sebagian cerita menyatakan bahwa Ratna Narekh hidup awet muda.
Dia tidak pernah muncul lagi di tanah Jawa, sampai tiba suatu hari dia singgah di desa Wonokromo, yang kala itu dipimpin oleh seorang lurah yang sangat arogan kepada wanita.
BACA JUGA:Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tetap Tinggi Sepanjang 2022
Semua wanita dia goda termasuk para wanita bersuami. Suatu ketika sang lurah mendengar ada seorang wanita pendatang di warung di tengah desa (si Ratna Narekh).
Ki lurah mendatangi wanita tersebut dan menawarkan menginap di rumahnya dan Ratna Narekh menyetujuinya.
Pada malam ketika Ratna Narekh tertidur, Ki lurah dan kedua anak buahnya mencoba mengintip dan berniat cabul.
Namun karena kesaktian Ratna Narekh, begitu pintu dibuka, ki lurah terpental dan mati di tempat. Sedangkan anak buahnya lari, tetapi segera terjatuh dan mati akibat ilmu kanuragan Ratna Narekh.
BACA JUGA:Awas! Mitra BUMN yang Nakal Bakal Diblacklist
Sebagian kisah menyatakan Ratna Narekh menjilat darah laki laki yang tercecer di batu, dari situlah dia menjadi pengganti ki lurah memimpin desa tersebut.
Desa tersebut memiliki sebuah Kolambyang ternyata pusat gerbang halus di utara Jawa, berlokasi di sekitar lereng Gunung Raung dan berdekatan dengan alas Daha.
Sedangkan gerbang halus Selatan berada di salah satu pantai di Selatan Jawa dengan ciri adanya sebuah batu karang besar, namun antara selatan dan utara memiliki hubungan baik.
Kolam air tersebut disebut sebagai tempat persinggahan Ibu Ratu Pantai Selatan jika beliau sedang bertamu ke Utara Jawa.
BACA JUGA:Take Down Konten LGBT di YouTube Lalu Deddy Corbuzier Minta Maaf
Ketika beliau pulang ke selatan, tempat tersebut dijaga oleh para panglima dan ksatria pantai selatan baik laki laki dan wanita.