Optimisme Bisnis Ayam Petelur Hidupkan Ekonomi Keluarga
Arif Rofiuddin memungut telur dari kandang ayam petelur miliknya, Kamis (13/11/2025). -Burhannudin.-radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - Kabupaten Indramayu terkenal dengan sebutan "Lumbung Padi Nasional" dengan pasokan hasil pertanian yang melimpah, dalam mendukung program Swasembada Pangan yang digalakkan Presiden RI Prabowo Subianto. Namun, sektor peternakan juga tidak kalah menjanjikan.
Khusus di budi daya ayam petelur, perputaran uang lebih cepat jika dibanding pertanian padi, juga dengan risiko yang lebih minim.
Meski tidak banyak contoh kesuksesan di budi daya tersebut, Arif Rofiuddin (30), peternak muda asal Desa Panyingkiran Kidul Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu, memiliki optimisme tinggi.
Bapak satu anak ini yakin, bisnis ayam petelur bisa menghidupi perekonomian keluarga kecilnya.
"Alhamdulillah kami merasa senang, ini bisa meningkatkan keterampilan dan pemasukan bagi kami, untuk mengembangkan di sektor peternakan khususnya ayam petelur," ujar Arif saat ditemui di kediamannya, Kamis, 13 November 2025.
Bisnisnya baru seumur jagung, ia mendapat bantuan ayam petelur sebanyak 600 ekor beserta pakannya pada Rabu, 15 Oktober 2025 lalu. Belum genap satu bulan.
"Kami dapat pakan sebanyak 5 ton selama dua kali pengiriman, yang pertama 2 ton, kemudian sisanya di pengiriman kedua," ungkap Arif.
Bantuan itu ia dapatkan melalui aspirasi dari anggota DPR RI Dapil Jabar VIII, Rokhmin Dahuri.
Menurutnya, selama kurang lebih satu minggu, ayam masih perlu beradaptasi dengan kandang yang baru.
BACA JUGA:Ratusan Bacalwu dari Tujuh Belas Desa Ikuti Tes Tertulis
Hal itu membuat telur yang ia hasilkan per harinya hanya sekitar 50 persen dari jumlah populasi.
"Karena ayamnya baru belajar bertelur, jadi per hari dapat 300 butir dari 600 ekor," kata dia.
Kata Arif, 300 butir telur itu ia jual dengan harga Rp29.000 per kilogram, lebih murah daripada harga pasar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

