Warga Cangko Lestarikan Bubur Suro

Warga Cangko Lestarikan Bubur Suro

INDRAMAYU- Bubur suro sudah menjadi tradisi masyarakat Jawa. Proses pembuatannya dilakukan setiap tahun di bulan Muharam atau masyarakat Jawa mengenalnya dengan sebutan bulan Suro. Meski sudah ratusan tahun, namun tradisi ini masih terus bertahan. Hal itu seperti dilakukan masyarakat Desa Cangko Kecamatan Tukdana. Mereka masih mempertahankan tradisi pembuatan bubur suro di kantor kuwu setempat. Baik kuwu, tokoh masyarakat, RT dan RW bergantian mengaduk bubur suro yang dimasak dengan menggunakan tungku besar. Tak lupa, dalam hidangan bubur suro ini, terdapat 7 bahan kacang-kacangan yakni, kacang tanah, kacang hijau, kedelai, kacang mete, kacang merah, kacang tolo, dan kacang bogor. Tokoh masyarakat Cangko, Tabroni mengatakan, bubur suro adalah tradisi masyarakat Jawa terutama masyarakat desa, yang masih memegang teguh adat dan istiadat leluhur, turun temurun digelar masyarakat desa yang khas dibuat pada bulan Suro. “Tradisi masyarakat desa, secara turun temurun. Bukan sekadar pelestarian tradisi saja atau makanan pengganjal lapar semata, bubur suro memiliki makna yang lebih dari sekedar itu,” ucap Tabroni. Tabroni mengungkapkan, di balik tradisi bubur suro memiliki ritual spiritual masyarakat desa, yang mana bubur suro dapat disantap seluruh masyarakat desa. Masyarakat desa yang mewakili setiap blok, lanjutnya, datang ke kantor kuwu setempat melaksanakan doa bersama. “Perlu diketahui bubur suro terdapat banyak makna dan doa, merupakan ungkapan rasa syukur kita, atas keselamatan yang diberikan Allah selama ini,” bebernya. Sementara itu, Kuwu Cangko Patkhurahman mengatakan pelaksanakan pembuatan bubur suro, bukan sekadar menggugurkan  kewajiban tradisi leluhur yang sudah ratusan, atau ribuan tahun, namun ada subtansi lainnya, menjadi momentum yang tepat untuk memperkokoh tali persatuan masyarakat desa. “Semua masyarakat berkumpul di kantor kuwu, berdoa bersama meminta keselamatan dan berkah di tahun ini, terhindar dari berbagai musibah, berdoa agar desa selalu kondusif dan aman,” tandasnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: