Kenalkan Sejarah Leluhur, Pemdes Istighotsah dan Ziarah Kubur

Kenalkan Sejarah Leluhur, Pemdes Istighotsah dan Ziarah Kubur

INDRAMAYU-Perjalanan pawai Kirab Pusaka menyemarakkan Hari Jadi Kabupaten Indramayu ke-492 berakhir kemarin, Kamis (3/10). Desa Langut, Kecamatan Lohbener menjadi lokasi persinggahan terakhir rombongan pembawa benda-benda bersejarah peninggalan pendiri Kabupaten Indramayu, Raden Bagus Arya Wiralodra. Sebelumnya, rombongan Kirab Pusaka sudah melaksanakan roadshow agenda budaya tahunan diseluruh kecamataan wilayah Kabupaten Indramayu. Di setiap kantor kecamatan maupun desa yang disinggahi, ratusan warga tampak hadir dan antusias menyambut kedatangan rombongan yang diikuti oleh keluarga keturunan Raden Arya Wiralodra, unsur ormas/OKP, sejumlah klub motor serta dikawal petugas keamanan. Kuwu Desa Langut, H Juju Juberudin ST mengungkapkan, kunjungan ini merupakan kali keempat semenjak Kirab Pusaka digelar. Layaknya sebagai tuan rumah yang baik, pihaknya beserta komponen masyarakat Desa Langut dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam) Lohbener memberikan penghormatan dan pelayanan terbaik kepada rombongan. Selain fasilitas tempat, pihaknya juga menggelar wisata kuliner tradisional khas wong Langut. “Kita juga menggelar istighotsah, ziarah kubur bersama elemen masyarakat. Dilanjut doa bersama untuk kesehatan, keselamatan dan keberkahan kepada pemimpin-pemimpin kita dan masyarakat Indramayu,” terangnya. Dipercaya kembali disinggahi rombongan kirab pusaka, Kuwu Juju Juberudin mengaku sangat bersyukur.  Sebab, sudah jauh-jauh hari masyarakatnya sangat berharap bisa kembali disinggahi rombongan Kirab Pusaka. Mereka ingin sekali mengenal lebih dalam sejarah dari benda-benda peninggalan pendiri Pedukuhan Cimanuk itu. Kesempatan langka inipun dimanfaatkan oleh seluruh elemen masyarakat untuk mengetahui sejarah berdirinya Kabupaten Indramayu yang rutin diperingati setiap 7 Oktober. Mulai dari pegawai negeri, swasta, kalangan petani, pedagang, pelajar, sampai kaum perempuan turut menyambut kedatangan kirab pusaka. Merekapun tampak bersukacita ketika bisa memegang langsung dan berfoto dengan berbagai benda pusaka yang dibawa. Menurut Kuwu Ju-sapaan Kuwu Juju-, ada kesan kuat kirab pusaka menjadi ajang bagi masyarakat untuk mengenal sejarah leluhurnya. Terlebih sebagian masyarakat percaya, momentum ini bisa membawa berkah bagi Desa Langut yang disinggahi kirab pusaka yang hanya dipertontonkan setahun sekali. “Melalui kirab pusaka ini diharapkan mampu mendekatkan masyarakat dengan pemerintah daerah dan makin mencintai akar kebudayaannya. Terutama bagi anak-anak muda, pelajar. Supaya mereka senang lalu tumbuh kecintaannya kepada warisan budaya leluhur Indramayu,” tandasnya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: