Setelah Gerald Vanenburg, Sekarang Giliran Frank Van Kempen yang Kritik Regulasi Pemain Asing! Begini Katanya

Setelah Gerald Vanenburg, Sekarang Giliran Frank Van Kempen yang Kritik Regulasi Pemain Asing! Begini Katanya

Frank van Kempen berikan kritik atas regulasi pemain asing di liga Indonesia-@frank.van.kempen-radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID - Setelah Gerald Vanenburg, sekarang giliran pelatih anyar Timnas Indonesia U20, Frank van Kempen, yang kembali melontarkan kritik pedas terhadap regulasi pemain asing di kompetisi Liga Indonesia.

Pernyataan ini ia sampaikan usai meninjau langsung regulasi Liga Indonesia dan komposisi pemain di berbagai klub, yang mana jumlah pilar nonlokal mencapai batas maksimal 11 pemain.

Menurut Van Kempen, kebijakan ini justru menghambat kesempatan bakat muda Tanah Air untuk berkembang di level tertinggi.

Regulasi saat ini mengizinkan kehadiran hingga sebelas pemain asing di satu tim, dengan syarat minimal satu pemain WNI asli.

BACA JUGA:Sekolah Swasta di Indramayu Krisis Siswa Baru, Bahkan Ada yang Sampai Tidak Dapat Siswa

Pada dasarnya, aturan tersebut dibuat untuk mendongkrak kualitas persaingan dan mendatangkan pemain berpengalaman. Namun ternyata hal tersebut dinilai oleh Frank sebagai salah satu hal yang janggal.

“Secara pribadi, saya lebih suka kalau jumlah pemain asing itu dibatasi. Hal tersebut akan jauh lebih menguntungkan bagi pengembangan talenta lokal di Indonesia,” tegasnya dalam wawancara yang dikutip dari Voetbalzone.

Lebih jauh, eks pelatih akademi di beberapa klub Eropa ini memaparkan visinya agar setiap tim nasional di kelompok umur menjalani program pelatihan seragam.

“Kami berencana menerapkan suatu visi agar semua timnas di kelompok umur dilatih dengan cara yang seragam,” ujarnya.

BACA JUGA:Main Aplikasi Penghasil Saldo DANA Tanpa Undang Teman Ini, Buktikan Sendiri Hadiah Uang 468.960 Bisa Cair

Kolaborasi antara model dan metode latihan, ujar Van Kempen, hanya akan efektif jika kompetisi domestik memberi porsi besar kepada pemain muda, bukan didominasi oleh asing.

Dampak positif pembatasan pemain asing, menurut Van Kempen, akan dapat dirasakan dalam dua aspek yang krusial.

Pertama, jam terbang dan pengalaman kompetitif bagi talenta lokal akan meningkat drastis dan yang kedua, eksposur pemain muda terhadap tekanan pertandingan berkualitas tinggi akan melatih mental juara mereka.

“Saat talenta terbaik kita bermain rutin sejak usia muda, bukan hanya skill mereka terasah, tapi juga rasa bangga dan rasa memiliki terhadap klub serta negara,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: