PDIP dan PKB Tumpuan Koalisi Perubahan

PDIP dan PKB Tumpuan Koalisi Perubahan

INDRAMAYU-PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih menjadi tumpuan koalisi perubahan untuk menghadapi petahana di Pilkada Indramayu. Dua parpol yang berkoalisi di tingkat pusat ini memiliki jumlah kursi yang cukup signifikan di DPRD Indramayu. Keduanya memiliki 7 kursi, meski dari jumlah suara PKB lebih unggul. Kesolidan dua partai ini sangat menentukan nasib koalisi perubahan kedepan. Namun, banyak pihak yang menyangsikan komitmen dua partai besar ini untuk tetap bertahan dalam koalisi. Pasalnya, dengan memiliki kursi yang sama, ada kemungkinan mereka akan saling tarik menarik dalam menentukan posisi calon bupati (E1) dan calon wakil bupati (E2). Meski Ketua DPC PDI Perjuangan, H Sirojudin dan Ketua DPC PKB Indramayu, Muhammad Sholihin, sama-sama menegaskan kalau koalisi perubahan masih solid. Menyikapi hal itu, Pengamat Politik Adlan Dai mengatakan kalau PKB dan PDIP akan menghadapi ujian politik yang cukup berat. Menurutnya, dua parpol ini akan diuji terkait komitmen untuk melakukan perubahan di Indramayu, dengan bersama-sama mengusung calon yang sama dengan dukungan parpaol lain di koalisi perubahan. Atau sebaliknya, justru tetap bertahan dengan ego masing-masing sehingga koalisi perubahan berpotensi bubar. “Di pilkada 2020 inilah, ujian kepeloporan PKB dan PDIP untuk bergotong royong curah pikiran dan sharing logistik menghadirkan pasangan yang paling mungkin memenangkan pilkada 2020,” tandasnya. Penulis produktif ini mengaku, sangat percaya dengan kearifan para tokoh pro perubahan yang beredar di ruang publik saat ini. Siapa pasangan yang paling berpeluang menang di tengah kemapanan petahana yang sudah berkuasa selama 20 tahun terakhir? Adlan menegaskan, justru ujian yang sesungguhnya dari PKB, PDIP dan komponen parpol pro perubahan lainnya ketika mengusung calon itu sendiri. “Mereka harus bisa duduk bersama, melakukan analisis berbasis peta survei, magnet electoral ketokohan, soliditas jaringan, kemampuan manajerial dan keterampilam tim daya ganggu secara masif, serta logistik terukur,” pungkasnya. (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: