Gula Pasir Langka dan Mahal, Harga Tembus Rp20 Ribu/Kg

Gula Pasir Langka dan Mahal, Harga Tembus  Rp20 Ribu/Kg

INDRAMAYU- Kurang dari dua pekan menjelang hari raya Idul Fitri 1441 H, gula pasir mengalami kelangkaan di pasaran. Jika pun ada harganya tembus hingga Rp20 ribu/kilogram (kg). Padahal, di awal-awal bulan Ramadan harga gula pasir dijual di kisaran Rp14 ribu/kg. “Nah masuk pekan pertama harganya langsung melambung menjadi Rp17 ribu per kilogram. Sekarang sudah tembus Rp20 ribu sekilo, naik Rp3000 per kilonya,” sebut Anif, pedagang kelontong di Kecamatan Anjatan, Kamis (14/5). Kenaikan terjadi pada gula pasir lokal alias produksi dalam negeri. Sedangkan gula impor, Anif tidak mengetahuinya lantaran sudah tidak lagi beredar. “Ini juga stok lama. Kita jual eceran isi seperempat sama setengah kilo. Jual yang sekilo pembeli rata-rata keberatan harganya mahal,” katanya. Pedagang lain, Maman membenarkan. Harga gula pasir sedang naik karena langka. Dia menduga, kenaikan harga komoditas pangan itu disebabkan pasokan menurun akibat kebijakan pemerintah mengurangi atau menutup impor gula. “Dangar-dangar sih gula impor sekarang sudah datang. Pasti nanti harganya turun, normal lagi,” tuturnya. Sebagaimana diketahui, harga jual gula pasir di tingkat konsumen masih berpedoman pada aturan dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 7 Tahun 2020 yakni Rp12.500/kg. Maman berharap, datangnya gula impor dapat meredam gejolak harga di pasaran ditengah meningkatnya permintaan konsumen menjelang lebaran. “Kita sih pedagang pengennya harga-harga stabil, supaya konsumen juga belanjanya normal lagi,” harapnya. (kho) INDRAMAYU- Kurang dari dua pekan menjelang hari raya Idul Fitri 1441 H, gula pasir mengalami kelangkaan di pasaran. Jika pun ada harganya tembus hingga Rp20 ribu/kilogram (kg). Padahal, di awal-awal bulan Ramadan harga gula pasir dijual di kisaran Rp14 ribu/kg. “Nah masuk pekan pertama harganya langsung melambung menjadi Rp17 ribu per kilogram. Sekarang sudah tembus Rp20 ribu sekilo, naik Rp3000 per kilonya,” sebut Anif, pedagang kelontong di Kecamatan Anjatan, Kamis (14/5). Kenaikan terjadi pada gula pasir lokal alias produksi dalam negeri. Sedangkan gula impor, Anif tidak mengetahuinya lantaran sudah tidak lagi beredar. “Ini juga stok lama. Kita jual eceran isi seperempat sama setengah kilo. Jual yang sekilo pembeli rata-rata keberatan harganya mahal,” katanya. Pedagang lain, Maman membenarkan. Harga gula pasir sedang naik karena langka. Dia menduga, kenaikan harga komoditas pangan itu disebabkan pasokan menurun akibat kebijakan pemerintah mengurangi atau menutup impor gula. “Dangar-dangar sih gula impor sekarang sudah datang. Pasti nanti harganya turun, normal lagi,” tuturnya. Sebagaimana diketahui, harga jual gula pasir di tingkat konsumen masih berpedoman pada aturan dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 7 Tahun 2020 yakni Rp12.500/kg. Maman berharap, datangnya gula impor dapat meredam gejolak harga di pasaran ditengah meningkatnya permintaan konsumen menjelang lebaran. “Kita sih pedagang pengennya harga-harga stabil, supaya konsumen juga belanjanya normal lagi,” harapnya. (kho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: