Keluarga OMOJ Gandeng Perpustakaan S16 Adakan Santunan Anak Yatim Piatu di Widasari
Komunitas OMOJ bersama Perpustakaan S16 menyantuni para anak yatim, piatu, dan yatim piatu di Sanggar Literasi, Blok Bojongjati Desa Leuwigede Kecamatan Widasari, pada Jumat (10/1/2025). --radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID — Komunitas OMOJ (One Month One Juz) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama dengan melaksanakan kegiatan berbagi kasih kepada para anak yatim, piatu, dan yatim piatu. Kali ini, mereka bekerja sama dengan Perpustakaan S16 untuk menyelenggarakan acara "OMOJ Jumat Berkah" di Sanggar Literasi, Blok Bojongjati Desa Leuwigede, Kecamatan Widasari, pada Jumat, 10 Januari 2025, mulai pukul 16.30 hingga selesai.
Acara ini dihadiri oleh 30 anak yatim, piatu, dan yatim piatu berusia di bawah 15 tahun dari beberapa wilayah seperti Leuwigede, Bojongslawi, Legok, dan Jatisawit Lor.
Dalam rangkaian acara, selain melakukan tahlilan bersama, juga diselenggarakan kegiatan Pusmolis (Perpustakaan Motor Listrik) yang merupakan bagian dari program PLN Peduli.
Kegiatan ini ditutup dengan pemberian santunan kepada anak-anak tersebut yang hadir.
Ahmad Khoeri, Ketua Perpustakaan S16, menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut.
“Kami berharap kegiatan ini bisa berkesinambungan, baik dengan masyarakat sekitar maupun dengan berbagai pihak lainnya. Semoga acara seperti ini dapat mempererat hubungan sosial dan memperluas dampak positif bagi anak-anak yang membutuhkan,” ujarnya.
Indra Nurul Hayat, tuan rumah OMOJ, mengungkapkan kebanggaannya dapat berkolaborasi dengan Perpustakaan S16.
"Kami sudah lama menantikan kesempatan ini. Perpustakaan S16 menjadi salah satu tujuan kami untuk menyalurkan santunan. Selain itu, kegiatan ini biasanya kami adakan setiap akhir atau awal bulan setelah kami khatam Al-Qur'an," katanya.
BACA JUGA:Di Mana Pusat Pemerintahan Kabupaten Indramayu Barat? Ternyata Ini Jawaban Lucky Hakim
Dalam kesempatan ini, OMOJ juga memperkenalkan program "Anak Asuh," yang bertujuan memberikan dukungan biaya pendidikan, bagi anak-anak yatim dan piatu hingga tingkat perguruan tinggi.
"Program ini mengedepankan keberlanjutan pendidikan anak-anak tanpa harus mengubah tempat tinggal mereka. Ini adalah bentuk perhatian kami terhadap masa depan mereka," ujar Kang Asung, salah satu penggerak program Anak Asuh.
Selain kegiatan sosial, acara ini juga mengedepankan literasi dengan mengajak anak-anak untuk berpartisipasi, dalam membaca dan menjawab pertanyaan tentang buku yang telah dibaca.
Gerakan literasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya membaca dan menulis, sebagai bagian dari perkembangan masyarakat.
Tim penggerak Perpustakaan S16, termasuk Tahapi Dulkarim, Nurhalim, Siti Aliyah, Tarkidin, Akhidi, dan Siti Al Asaroh, turut hadir dan mendukung kelancaran acara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: