PSSI Kirim Surat Protes Ke AFC Buntut Permainan Kasar Myanmar, Tegaskan Pentingnya Fair Play!

PSSI Kirim Surat Ke AFF Buntut Permainan Kasar Myanmar, Marselino dan Arkhan Fikri Jadi Korban-Instagram @mardji_smj-Radarindramayu.id
RADARINDRAMAYU.ID - PSSI berencana mengirimkan surat protes kepada Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) buntut dari perilaku kejam yang dilakukan oleh timnas Myanmar dalam pertandingan perdana Grup B Piala AFF 2024.
Laga ini berlangsung di Stadion Thuwuna, Yangon, Myanmar, pada Senin (9/12/2024). Meski Indonesia berhasil menang 1-0 berkat gol tunggal Asnawi Mangkualam, permainan keras yang dilakukan pemain Myanmar mendapat perhatian serius dari PSSI.
Ada dua insiden yang melibatkan pelanggaran keras terhadap pemain Indonesia, yaitu Marselino Ferdinan dan Arkhan Fikri.
Insiden pertama terjadi ketika kaki seorang pemain Myanmar mengenai kepala Arkhan Fikri. Meskipun pelanggaran tersebut cukup berbahaya, itu hanya memberikan kartu kuning pemain ke Myanmar.
Asisten pelatih timnas Indonesia, Shin Sang-gyu, langsung mengajukan protes keras, karena merasa pelanggaran tersebut seharusnya mendapat kartu merah.
Insiden kedua terjadi ketika bola tendangan bek Myanmar mengenai kepala Marselino Ferdinan yang sedang jatuh. Marselino merasa sakit, beruntung dia tidak mengalami cedera serius.
Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji menyatakan bahwa PSSI akan mengirimkan protes kepada AFF agar prinsip fair play dalam sepak bola dapat ditegakkan.
“Kami melihat permainan Myanmar memang kasar sekali. Ini tidak baik untuk sepak bola ke depan,” kata Sumardji.
“PSSI akan membuat laporan ke AFF terkait permainannya yang kasar,” tambahnya.
Sumardji mengkritik kekasaran yang dilakukan oleh pemain Myanmar, yang dinilai tidak baik untuk perkembangan sepak bola di masa depan. PSSI pun memastikan akan melaporkan kejadian tersebut ke AFF.
"Sangat berbahaya karena berakibat bisa memberhentikan karir sepak bola si pemain kalau begini caranya," kata Sumardji.
Namun, Sumardji menegaskan bahwa protes ini tidak bertujuan untuk meminta sanksi kepada Myanmar, melainkan untuk memberikan peringatan agar kejadian serupa tidak terulang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: