Akun Instagram Milik Manchester United Sindir Gus Miftah yang Memperolok Tukang Es Teh!

Akun Instagram Milik Manchester United Sindir Gus Miftah yang Memperolok Tukang Es Teh!

Akun Instagram Milik Manchester United Sindir Gus Miftah yang Memperolok Tukang Es Teh!-ilustration by radarindramayu.id (FATTAH)-radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID - Kabar mengenai Gus Miftah yang memperolok seorang pedagang es teh dalam sebuah acara pengajian semakin memanas.

Tidak hanya ramai diperbincangkan di Indonesia, insiden tersebut bahkan menarik perhatian internasional.

Salah satu klub sepak bola terbesar di dunia, Manchester United (MU), turut menyindir kejadian ini melalui unggahan di akun Instagram resmi mereka.

Langkah MU ini menjadi pembicaraan hangat warganet, mengingat jarang sekali sebuah klub sepak bola memberikan komentar tersirat terhadap isu sosial seperti ini.

BACA JUGA:Ratusan Personel Gabungan Amankan Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Pilkada 2024 Tingkat Kabupaten Indramayu

Kronologi Insiden Gus Miftah dan Pedagang Es Teh

Semua bermula dari sebuah acara pengajian bertajuk Magelang Bersholawat Bersama Gus Miftah Habiburrohman, Gus Yusuf Chudlori, dan Habib Zaidan Bin Yahya.

Dalam acara tersebut, seorang pedagang es teh berdiri di tengah jemaah sambil membawa dagangannya. Beberapa jemaah meminta Gus Miftah untuk membeli dagangan pedagang tersebut.

Namun, respons Gus Miftah dianggap kurang pantas ketika ia menyebut, "Es tehmu masih banyak tidak? Masih? Ya sana jual go*l**!"

Ucapan tersebut disusul dengan gelak tawa Gus Miftah dan beberapa ulama lain di acara itu. Sementara itu, pedagang es teh hanya berdiri diam tanpa membalas.

BACA JUGA:Jersey Baru Timnas Indonesia Siap Rilis di FIFA Matchday Maret 2025 Laga Melawan Australia dan Bahrain

Video ini dengan cepat menyebar di media sosial, memicu kritik tajam terhadap Gus Miftah.

Banyak yang menilai bahwa sebagai pendakwah dan utusan khusus presiden, tindakan tersebut sangat tidak beradab.

Respons Warganet Indonesia

Kritik terhadap Gus Miftah muncul dari berbagai kalangan. Media sosial penuh dengan komentar pedas yang mempertanyakan etika seorang pendakwah sekaligus tokoh publik.

Beberapa netizen bahkan memberikan dukungan moral kepada pedagang es teh yang dianggap menjadi korban perundungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: