Sekelompok Pemuda Berkaos Lucky-Sae Diduga Menghadang Rombongan Kampanye Cabup Nina

Sekelompok Pemuda Berkaos Lucky-Sae Diduga Menghadang Rombongan Kampanye Cabup Nina

Kerusuhan terjadi saat rombongan kampanye Nina Agustina dihadang oleh sekelompok pemuda berkaos Lucky-Sae, di Desa Tegal Taman Kecamatan Sukra, pada Kamis, 31 Oktober 2024. -Foto: ist. -radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.ID - Rombongan kampanye calon Bupati Indramayu Nina Agustina, diduga telah dihadang oleh sekelompok orang yang mengenakan kaos bergambar pasangan calon nomor urut dua, Lucky Hakim-Syaefudin

Aksi tersebut saat iring-iringan rombongan tim kampanye Cabup Nina menuju desa Tegal Taman, Kecamatan Sukra, pada Jumat, 1 November 2024. 

Informasi yang dihimpun media di lapangan menyebutkan, belasan warga berkaos paslon Lucky-Syaefudin telah berjejer di pinggir jalan menyambut rombongan kampanye Nina. 

Melihat situasi tersebut, tim keamanan kampanye Nina menduga bahwa mereka berusaha mencegat perjalanannya. 

BACA JUGA:Asal-usul Pantai Balongan Indah, Destinasi Wisata dengan Sentuhan Kearifan Lokal

Melihat kehadiran Bupati yang sedang cuti keluar dari mobilnya, sebagian dari mereka melarikan diri. Namun, dua pemuda yang diketahui berinisial Sod dan Sar, tertinggal dan berhasil diamankan oleh tim kampanye Nina. 

Kemudian kedua orang yang diduga sebagai pelaku tindak pidana pemilu segera diserahkan ke Polsek Sukra

Juga diserahkan sejumlah barang bukti berupa dua sepeda motor. Termasuk satu sepeda motor tanpa nomor polisi, serta botol miras yang ditemukan di lokasi.

Anggota tim kampanye Cabup Nina, Akno yang juga salah satu saksi di tempat kejadian, mengungkapkan bahwa ia berupaya melindungi keselamatan Cabup Nina dari gerombolan tersebut. 

BACA JUGA:Indonesia Dinilai Tidak Ramah! Sekjen AFC Minta Indonesia Jadi Tuan Rumah yang Baik

Sementara itu, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu, Sahali, mengungkapkan keprihatinannya terhadap peristiwa ini. 

Ia menilai penghadangan itu tidak mencerminkan semangat demokrasi, dan berpotensi mengarah pada tindakan anarkis.

Sahali menambahkan bahwa laporan sudah diajukan ke Bawaslu dan Polsek Sukra. 

Ia menekankan pentingnya tindakan tegas dari aparat penegak hukum, agar kejadian serupa tidak terulang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: