Sejumlah Media Asing Sorot Indonesia, Imbas Demo Besar-besaran, Begini Pemberitaannya

Sejumlah Media Asing Sorot Indonesia, Imbas Demo Besar-besaran, Begini Pemberitaannya

Media asing turut sorot Indonesia pasca demo besar-besaran akibat DPR RI yang sempat mengabaikan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) lewat revisi RUU Pilkada. Foto demo mahasiswa di Kota Cirebon.-Iman Sudarman-radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.IDMedia asing turut sorot Indonesia pasca demo besar-besaran di Gedung DPR RI, Kamis, 22, Agustus 2024.

Diantara pemberitaan mengenai demo tersebut diantaranya menyoroti DPR yang tidak mau menjalankan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Bahkan hendak melaksanakan Rapat Paripurna RUU Pilkada yang kemudian memicu kemarahan publik terhadap wakil rakyat maupun keluarga Presiden RI, Ir Joko Widodo (Jokowi).

Pasalnya, selain fraksi di DPR RI yang mayoritas bakal menggoalkan revisi UU Pilkada, keluarga Jokowi juga turut mendapatkan sorotan terutama mengenai politik dinasti.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Bakso Tetelan di Indramayu yang Wajib Dicoba Minimal Sekali Seumur Hidup

Protest across Indonesia as parliament delays change to election law. Demikian judul artikel yang dimuat Al Jazeera.

Atas kuatnya desakan publik, DPR RI yang semula gagal melaksanakan rapat paripurna karena tidak memenuhi kuorum, kemudian membatalkan pengesahan UU Pilkada.

“Secara resmi diputuskan bahwa revisi UU Pilkada tidak daat dilanjutkan, artinya revisi hari ini dibatalkan,” kata Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR.

Para pengunjuk rasa membakar ban dan menyalakan petasan sambil meneriakkan slogan-slogan yang menentang Presiden Widodo yang lebih dikenal dengan sebutan Jokowi.

BACA JUGA:Catat Nih! 7 Kuliner Bakso di Indramayu yang Paling Enak, Lengkap dengan Alamatnya

Polisi Indonesia menembakkan gas air mata dan water canon (meriam air) untuk membubarkan para pengunjuk rasa yang mencoba menyerbu gedung parlemen setelah mereka merobohkan sebagian pagar dan melempari polisi dengan batu.

Para pengunjuk rasa menduduki jalan di depan gedung. Beberapa memegang spanduk dan papan nama, sementara yang lain menyalakan api dan membakar ban.

"Saya datang ke sini karena negara saya berada di ambang kehancuran. Para anggota parlemen ini telah menipu rakyat," ujar seorang pengunjuk rasa berusia 64 tahun, Muhammad Saleh Zakaria.

Protes juga dilaporkan terjadi di Yogyakarta, Makassar, Bandung dan Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: