HASMI Deklarasi Tolak Munculnya Kembali Kelompok HTI

HASMI Deklarasi Tolak Munculnya Kembali Kelompok HTI

TOLAK: HASMI mendeklarasikan diri menolak munculnya kembali kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) saat seminar waspadai pergerakan HIT, kemarin. -Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Himpunan Santri dan Masyarakat Indramayu (HASMI) mendeklarasikan diri menolak munculnya kembali kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Deklarasi dilakukan bersama ratusan santri dan masyarakat lainnya di Ponpes Hidayatuttholibiin di Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu.

HASMI meminta masyarakat tidak terlena. Walau Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) telah dibubarkan, namun ideologi dan pergerakannya diduga masih ada. HASMI pun dalam hal ini menolak tegas apapun yang terkaitan dengan HTI demi menjaga keutuhan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Ketua HASMI, Ustadz Saeful Ulum mengatakan, HTI adalah organisasi radikal dan berbahaya karena memiliki paham khilafah. Kondisi tersebut sangat mengancam ideologi pancasila, hingga yang terburuk dan memecah belah anak bangsa.

"Sangat berbahaya sekali, memang pada awalnya mereka itu secara halus masuk ke lingkungan masyarakat, akan tetapi nanti ketika poinnya sudah terlihat mereka akan diprovokasi untuk melawan terhadap pemerintah, sehingga segala bentuk potensi munculnya kembali HTI harus dilawan secara masif, dan tidak boleh dibiarkan," paparnya. Senin (1/7).

BACA JUGA:Kronologi Mobil Damkar Temper Kereta Api di Haurgeulis, PT KAI Daop III: Menerobos Palang Pintu yang Tertutup

Sementara itu, Ketua PWNU Jawa Barat, KH Juhadi Muhammad mengatakan pihaknya mewanti-wanti masyarakat soal HTI. Menurutnya organisasi tersebut meskipun telah dibubarkan, namun pergerakannya masih ada, dan masih berjalan dengan berkamuflase agar diterima dimasyarakat, dengan dalih memperjuangkan agama Islam, padahal justru sebaliknya.

"Ideologi yang mereka kembangkan, ideologi yang mereka gerakan, jadi pola-pola nya ya seperti itu. Pola-pola nya ya biasanya mereka menemui orang-orang yang kekuatan ke Aswajaannya belum matang, kemudian mereka undang didoktrin melalui cara-cara mereka agar masyarakat tertarik," papar Juhadi.

Juhadi berpesan kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap orang asing di luar lingkungan yang berpura-pura mendakwahkan agama, namun menyalahkan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, karena itu adalah ciri-ciri kelompok HTI.

"Jangan mempercayai mereka, percayalah kepada kiyai dan ustadz dilingkungan masyarakat itu sendiri, karena lebih aman dan tidak akan mengajarkan hal-hal yang macam-macam yang akan merugikan bangsa negara," tukasnya. (oni)

BACA JUGA:Penjabat Gubernur Jabar Bey Machmudin Hadiri Syukuran HUT Bhayangkara Ke-78 Tingkat Polda Jabar

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: