Empat Orang Meninggal, Kasus DBD Tertinggi di Susukan Lebak

Empat Orang Meninggal, Kasus DBD Tertinggi di  Susukan Lebak

CEGAH DEMAM BERDARAH: Tim dari Puskesmas dan aparat desa di Kecamatan Astanajapura melakukan kegiatan pemantauan sarang nyamuk ke rumah-rumah warga, kemarin.-Cecep Nacepi-radarcirebon.com

CIREBON, RADARINDRAMAYU.ID - Penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Cirebon meningkat signifikan.

Bahkan, kasus demam berdarah tahun 2024 tertinggi dalam lima tahun terakhir. Berdasarkan catatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon sampai April 2024, ada sebanyak 496 kasus DBD di Kabupaten Cirebon.

Hal itu, diungkap oleh Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Nurpatmawati  melalui Ketua Tim Kerja P2PM, Subhan.

Menurutnya, dari Januari sampai April 2024, tercatat kasus DBD paling tinggi dibandingkan tahun sebelumnya di periode yang sama.

BACA JUGA:Ribuan Warga Indramayu Nobar Semifinal Piala Asia U-23 di Alun-Alun Puspawangi

“Kenaikan per bulannya dua kali lipat. Tahun 2023, dalam satu tahun 728 kasus DBD. Tahun sekarang, sampai April 2024, sudah mencapai 496 kasus. Masih bisa naik lagi di bulan Mei dan Juni 2024. Juli diperkirakan menurun,” ungkapnya.

Dari data tersebut, lanjut Subhan, insiden penyakit DBD paling banyak terjadi di Wilayah Kecamatan Susukan Lebak mencapai 33 kasus DBD. Kemudian, tertinggi kedua di Kecamatan Astanajapura. “Dari sekian banyak kasus DBD, ada 4 orang meninggal dunia. Dari datanya, tahun ini (di periode sama, red) tertinggi dari lima tahun kebelakang,” ujarnya.

Adapun data tersebut, pihaknya menerima dari rumah sakit yang sifatnya kewaspadaan dini rumah sakit (KDRS). Data tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Puskesmas untuk melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) di rumah penderita DBD.

Pihaknya juga melakukan observasi lingkungan penderita DBD, untuk memastikan penyebaran kasusnya. “Kalau ada penyebaran, cukup dengan penyembuhan, penyuluhan, dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), bisa juga fogging. Kalau penyebaran di tempat lain, tidak perlu fogging,” terangnya.

BACA JUGA:Pj Gubernur Bey Machmudin Resmi Buka MTQ Tingkat Provinsi

Menurut Subhan, fogging hanya membunuh nyamuk yang dewasa, namun untuk jentiknya tidak mati. Karena jentik nyamuk harus dibersihkan dengan PSN. “Fogging efektif kalau dibarengi dengan PSN,” tandasnya.

Subahan juga mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Cirebon untuk melakukan PSN dengan melakukan gerakan 3M. Yakni, menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan DBD.

“Masyarakat diharapkan aktif memeriksakan ada jentik nyamuk tidak di rumah masing-masing. Kalau ada masyarakat yang bergejala DBD, segera periksa diri ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat,” imbaunya. (cep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: