13 Nama Ambil Formulir, Berebut Rekomendasi PDIP untuk Pilkada Kota Cirebon

13 Nama Ambil Formulir, Berebut Rekomendasi PDIP untuk Pilkada Kota Cirebon

SamBuT PilKaDa 2024: Ketua DPC PDiP Kota Cirebon Fitria Pamungkaswati dan para pendaftar bakal calon kepala daerah, kemarin. iNZerT: Tokoh senior PDiP, Suryana, ikut mendaftar.-Abdullah-radarcirebon.com

CIREBON, RADARINDRAMAYU.ID - Momentum halalbihalal yang digelar DPC PDIP Kota Cirebon, Kamis (18/4), menjadi ajang daftar bakal calon kepala daerah. Ada 13 nama diketahui mengambil formulir penjaringan bakal calon walikota dan bakal calon wakil walikota. Lima di antaranya langsung daftar, sisanya belum mengembalikan formulir pendaftaran. Masih ada waktu sampai 20 April 2024.

Dari internal PDIP yang mengambil formulir antara lain Edi Suripno, Fitria Pamungkaswati, Sarifudin, dan Cicip Awaludin. Lalu, ada juga mantan Ketua DPC PDIP Kota Cirebon H Suryana.

Selanjutnya, ada Ketua Repdem Kota Cirebon Jafarudin, Direktur PD Pembangunan Kota Cirebon Panji Amiarsa, Dewan Pengawas PDAM Kota Cirebon Reza Mansur, Dewan Pengawas Bank Cirebon Ayatulloh Roni. Nama-nama lainnya adalah Erik Setiadi, Reza Budiarto Tjahjadi, Prabu Diaz Mahadewa, serta praktisi media Suhendrik.

Pada kesempatan itu, Ketua DPC PDIP Kota Cirebon Fitria Pamungkaswati memberikan kesempatan bagi nama-nama yang sudah mengambil formular untuk menyampaikan orasi.

BACA JUGA:Empat Rumah Korban Longsor di Giriwaringin Terima Bantuan Stimulan

Diawali dari Edi Suripno. Ia mengatakan Kota Cirebon memiliki potensi untuk menjadi kota termaju di Jabar tahun 2029. Sekarang, kata Edi, Kota Cirebon masih tertinggal jauh. Karena itu, ke depan pembangunan harus ditingkatkan agar betul-betul menjadi kota termaju di Jawa Barat.

Berikutnya, Reza Mansyur dalam sambutannya mengaku berangkat dari pengusaha muda dan sekarang menjabat sebagai Sekretaris Hipmi Jabar. Karenanya, Reza menegaskan, dirinya termasuk perwakilan dari pengusaha muda. “Insya Allah Kota Cirebon dipimpin PDIP dari kalangan muda," kata Reza Mansyur.

Sementara itu Panji Amiarsa menegaskan dirinya kenal PDIP sejak tahun 2006. “Jadi ketika mendaftar di PDIP, maka bukan sesuatu yang asing bagi saya. Terima kasih kepada PDIP atas komunikasi sederhana yang dibangun selama ini," kata Panji.

Sedangkan Reza Budiarto Tjahjadi mengaku tertarik ingin bergabung karena PDIP berideologi semua kalangan. “Atas dasar itulah saya ingin berjuang bersama PDIP," kata Reza Budiarto.
Sambutan berikutnya dari Jafarudin. Ia mengaku mengambil formulir pendaftaran karena punya ideologi dan tujuan yang sama yakni membangun Kota Cirebon. “Ini yang ngambil formulir gajah-gajah, tapi saya tidak takut," tegas Jafarudin.

BACA JUGA:PKB Jaring Cabup-Cawabup untuk Pilkada Serentak 2024

Berikutnya ada Ayatulloh Roni. Ia mengaku sebagai kader baru PDIP dan masuk bareng mantan Walikota Nashrudin Azis. “Mohon diaku sebagai keluarga," pinta Roni.

Ia pun mengajak keluarga besar PDIP bersama-sama tunjukkan jatidiri sebagai wong cilik dengan dibuktikan pada pPlkada 2024. “Siapapun yang mendapat rekom kita siap menangkan,” kata Ayatulloh Roni.

Selanjutnya, tokoh senior H Suryana. “Saya mantan napi tipikor, saya rakyat jelata, ingin berkontribusi dalam kontestasi pilkada mendatang. Saat ini ada sesuatu persoalan serius di PDIP sehingga saya turun gunung dengan maju Pilkada 2024. Saya siap bertarung dan mengembalikan kejayaan PDIP di Kota Cirebon," kata Suryana. Di era kepemimpinan Suryana, PDIP meraih 9 kursi di DPRD Kota Cirebon. Tepatnya pada Pemilu 1999.

Nama berikutnya yang memberikan sambutan adalah Prabu Diaz Mahadewa. Ia mengatakan berkeinginan membangun Kota Cirebon. “Saya yakin saya mampu. Ini yang hadir di sini orang besar semua, bertarung di Cirebon melalui PDIP," kata Diaz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: