Warga Pagedangan Dibikin Heboh dengan Munculnya Semburan Lumpur dan Gas dari Sumur Tua

Warga Pagedangan Dibikin Heboh dengan Munculnya Semburan Lumpur dan Gas dari Sumur Tua

MENYEMBUR: Semburan lumpur bercampur gas terjadi di sumur tua zaman Belanda di Blok Pilang Moncol Kecamatan Tukdana, kemarin.-Anang Syahroni-RADAR INDRAMAYU

TUKDANA , RADARINDRAMAYU.ID -Warga di Blok Pilang Moncol Desa Pagedangan Kecamatan Tukdana dibuat geger. Pasalnya, warga setempat dikagetkan dengan adanya semburan lumpur yang bercampur dengan bau gas menyengat dari sumur tua yang diduga merupakan sumur eksplorasi migas di zaman Belanda, Kamis (21/3).

Kasi Trantibum Kecamatan Tukdana, Darto SIP mengatakan, semburan lumpur bercampur bau gas yang menyengat terjadi pada Selasa (19/3), sekitar pukul 13.00 WIB.

“Di lokasi yang sama juga pernah terjadi semburan lumpur pada tahun 2017, 2021, dan sekarang  terjadi lagi. Sempat terhenti, sekarang kembali menyemburkan lumpur dengan bau gas menyengat,” terang Darto.
Diakuinya, imbas dari semburan lumpur tersebut membuat areal pertanian di sekitar lokasi semburan terkena dampak.

“Sudah di pasang garis polisi, kita juga imbau masyarakat sekitar agar tidak beraktivitas lebih dekat,” ujarnya.
Sementara itu, Sekdes Pagedangan, Ade mengatakan, semburan lumpur bercampur bau gas yang menyengat sudah terjadi dua hari yang lalu. Untuk mengatasi hal itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait.

BACA JUGA: Ono Surono Bantah Maju di Pilkada Indramayu 2024

BACA JUGA:Bey Machmudin Terima Pekerja di Kantor Dewan        

BACA JUGA:Klakson Telolet Banyak Makan Korban, Kini Dishub Larang Bus Bunyikan    

“Pemerintah daerah sudah meminta pihak pertamina, karena ini kan sumur tua zaman Belanda bukan milik pertamina. Pertamina bisa membantu saja untuk mengalirkan lumpur ke tempat lain,” ujarnya.

Diakui Ade, karena letak sumur berada di areal sawah waga, mereka meminta kompensasi saat pipa pembuang lumpur itu melewati sawah-sawah milik mereka.

“Pemilik sawah minta ada kompensasi, sekarang belum ada solusi hanya dipasang garis polisi saja agar warga jangan terlalu dekat,” ujarnya. (oni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: