Pengecoran Tuntas, Desak Bahu Jalan Segera Diurug

Pengecoran Tuntas, Desak Bahu Jalan Segera Diurug

Berkilo-kilo meter bahu jalan tak kunjung diurug. Membuat warga kesulitan saat mengakses jalan. Mengingat, ketinggiannya mencapai 50 cm dari badan jalan.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

KANDANGHAUR, RADARINDRAMAYU.ID  – Sebagian proyek perbaikan ruas jalan raya pantura Kabupaten Indramayu tuntas dikerjakan. Tapi masih menyisakan masalah.

Ini lantaran, bahu jalan dilokasi perbaikan luput dari perhatian. Tidak dilakukan pengurugan. Kondisi ini dikeluhkan warga maupun pengendara.

Seperti terpantau di sepanjang ruas jalan nasional diwilayah Kecamatan Kandanghaur dan Losarang.

Berkilo-kilo meter bahu jalan tak kunjung diurug. Membuat warga kesulitan saat mengakses jalan. Mengingat, ketinggiannya mencapai 50 cm dari badan jalan.

BACA JUGA:Jelang Pengumuman DCS, Jumlah Bacaleg Berkurang

BACA JUGA:Harga Gabah dan Beras Naik, Petani Senang Meskipun Panen hampir Gagal karena Serangan Hama Tikus

“Pengecoran sudah cukup lama selesai tapi belum juga diurug sampingnya, kan mau lewat pakai motor susah. Kalau pakai mobil sulit lagi,” Yadi, warga di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandangahaur, Senin (14/8).

Keluhan yang sama juga dilontarkan para pedagang yang membua warung maupun toko di sepanjang jalan itu.

Pasalnya, ketinggian jalan membuat para pelanggan enggan mampir dengan alasan sangat repot bila harus naik turun.

Demi tidak ditinggalkan pembeli, sejumlah pedagang berinisiatif melakukan pengurugan sendiri. Tidak gratis. Tanah urug itu mereka beli. “Terpaksa urug sendiri, mau gimana lagi,” ucap Komarudin, pedagang kelontong.

BACA JUGA:DPRD Bersama Bupati Nina Sepakati KUA-PPAS 2024 dan KUPA-PPAS APBD 2023

BACA JUGA:HUT ke -62 Pramuka, Diikuti 1.280 Peserta Bertekad Bentuk Generasi Berkarakter di Kwaran Anjatan

Warga lainnya, Suherman mengatakan, pengecoran memang sudah lama selesai. Tapi malah membuat warga mengeluh, juga membikin pengguna jalan waswas.

Imbas penyedia jasa atau kontraktor pelaksana yang mengerjakan perbaikan jalan terkesan mengabaikan keselamatan pengguna jalan.

“Sering mobil terpersok, bahkan terbalik. Lihat saja kondisinya, antara cor-coran dan bahu jalan cukup dalam,” ujarnya.

Menurutnya, permasalahan pembangunan jalan yang menjadi keresahan masyarakat harus segera ditangani. Hal itu dikarenakan untuk berlangsungnya sistem perekonomian masyakarat disekitar jalan raya maupun pengguna jalan.

 “Pemerintah harus jeli, responsif dan dapat segera memberikan solusi dalam setiap permasalahan yang ada. Apalagi ini menyangkut perekonomian masyarakat dan keselamatan pengguna jalan,” tandasnya. (kho)

BACA JUGA:Semarak Kemerdekaan, Koramil 1604 Jatibarang Gelar Danramil Cup 2023

BACA JUGA:Bupati Nina Buka Grand Final Nok Nang Demayu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: