Antisipasi Banjir, Satgas Rutin Pantau Debit Air Sungai Cipunegara
ANTISIPASI BANJIR: Satgas Tanggap Bencana Kecamatan Haurgeulis secara berkala melakukan pemantauan debit air Sungai Cipunegara, kemarin.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU
INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Satuan Tugas (Satgas) Tanggap Bencana Kecamatan Haurgeulis melakukan pemantauan debit air sungai Cipunegara secara berkala. Seiring kondisi curah hujan yang kerap mengguyur wilayah paling selatan Bumi Wiralodra tersebut.
Pemantauan dilakukan sebagai langkah antisipasi potensi terjadinya bencana banjir.
Satgas memang memberikan perhatian serius terhadap sungai yang membelah Kabupaten Indramayu dan Subang itu.
Bukan tanpa alasan, pada awal tahun 2021 lalu, jebolnya tanggul serta luapan sungai Cipunegara mengakibatkan banjir hebat. Hingga merendam ribuan rumah yang lokasinya berada tidak jauh dari sungai. Sedikitnya 18 ribu jiwa warga Desa Tumaritis dan Wanakaya terpaksa mengungsi.
“Ini upaya mitigasi kita dalam mengantisipasi potensi musibah banjir. Alhamdulillah, sejauh ini volume dan debit air Sungai Cipunegara terpantau aman,” kata Camat Haurgeulis, Dulyono SSos MSi, kemarin.
BACA JUGA:Cinta Laura Balas Dendam
Meskipun terbilang relatif aman, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan waspada.
Sebab, peningkatan debit air sungai bisa terjadi begitu cepat. Apalagi, curah hujan tinggi diperkirakan masih akan terus berlansung sepanjang awal tahun baru ini.
“Kami semua tentu berharap tidak ada lagi bencana alam yang melanda seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun kita harus tetap waspada dan bersiap siaga untuk melakukan penanganannya,” terangnya.
Semetara itu, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan upaya pengendalian aliran Sungai Cipunegara melalui pembangunan bendungan Sadawarna.
Bendungan yang yang terletak di Kabupaten Sumedang itu, baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Selain untuk memenuhi kebutuhan air irigasi, bendungan Sadawarna juga diharapkan bisa menjadi pengendali banjir.
BACA JUGA:Bupati Nina Melaunching Pasar Murah Serentak
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko menjelaskan, hal itu dimungkinkan karena titik Bendungan Sadawarna terletak pada jarak sekira 43 kilometer dari hulu Sungai Cipunagara.
Menurutnya, Bendungan Sadawarna memiliki daya tampung sekira 70 juta meter kubik dengan konstruksi panjang bendungan sekira 933 meter dan tinggi 40 meter.
Meskipun kehadiran Bendungan Sadawarna tidak serta merta akan menuntaskan ancaman banjir di daerah-daerah hilir maupun yang dialiri Sungai Cipunagara.
Kendati demikian, ia menjelaskan bahwa Bendungan Sadawarna menciptakan retensi debit air sebesar 65 persen, yang secara tidak langsung menimbulkan reduksi sekira 25 persen ketika mencapai kawasan hilir di Pamanukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: