Rendemen Rendah,Harga Gabah Turun

Rendemen Rendah,Harga Gabah Turun

TERKENDALA HUJAN: Diguyur hujan, harga gabah mengalami penurunan lantaran tingginya kadar air.-KHOLIL IBRAHIM-RADAR INDRAMAYU

Radarindramayu.id, BONGAS-Waswas petani akhirnya terbukti. Hasil panen padi mereka dihargai rendah. Gegara terus-terusan diguyur hujan, yang membuat tingginya kadar air sehingga mengurangi rendemen gabah.

Nasib kurang beruntung itu dialami para petani di wilayah pantura Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar).
Seperti di sebagian Kecamatan Bongas dan Patrol. Kedua daerah itu sejak sepekan terakhir diguyur hujan. Memaksa petani disana memanen padi dalam kondisi sawah yang tergenang.

“Kalau dipanen pada musim hujan dan tidak ada panas, gabah jadi tidak bening dan kualitasnya turun karena lebih banyak air. Harganya pasti turun,” kata Akri, salah seorang petani kepada Radar Indramayu, Rabu (26/10).

Dalam kondisi seperti itu gabah tidak boleh disimpan terlalu lama di dalam gudang karena bisa membusuk atau muncul tunas. Sementara untuk dijemur, terkendala hujan. Jalan satu-satunya, dijual cepat.

BACA JUGA:Begal Payudara Ibu Rumah Tangga di Indramayu Dilaporkan Polisi

BACA JUGA:Gerbong Eselon III-IV Bergerak, Sekda Minta Pejabat Baru Jaga Integritas

Akri menyebut, dari informasi yang diterimanya, harga Gabah Kering Panen (GKP) saat ini dikisaran Rp5000-5300/kg. Turun dari sebelumnya antara Rp5500-5800/kg. “Itu juga tergantung kualitas gabahnya. Kalau rendah, harganya bisa anjlok,” ucapnya.

Tokoh petani, Jayadi membenarkan. Kualitas panen di sejumlah wilayah turun dan rendemen anjlok akibat hujan. Di samping itu pula, petani berisiko rugi besar dengan menyimpan gabah basah dalam waktu lama. Karena itu pula, banyak petani yang menjual gabah basah langsung ke pedagang.

BACA JUGA:Bupati Resmikan Masjid H Dwi Bharata Darul Falah

BACA JUGA:Hari Sumpah Pemuda, Hendak Tawuran Pelajar dari 5 SMK di Kota-Kabupaten Gagal Ketahuan Polsek Kesambi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: