Pemuda Pancasila Bantu Evakuasi ABK Korban Tabrakan Kapal
INDRAMAYU – Sejumlah pihak bahu-membahu mencari korban hilangnya Anak Buah Kapal (ABK) MV Barokah Jaya usai bertabrakan dengan Kapal MV Habco Pioneer.
Salah satunya Pemuda Pancasila Kabupaten Indramayu. Ormas yang dipimpin H Daniel Mutaqien Syafiuddin ST itu, turut menerjunkan pasukannya guna bergabung dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) membantu pencarian dan evakuasi nelayan yang menjadi korban.
Bantuan pasukan yang dikerahkan berasal dari tim rescuer Komando Inti (Koti) Mahatidana PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Kandanghaur yang bermarkas di Desa Eretan Wetan.
Menggunakan kapal, empat anggota tim rescuer Koti PP ikut serta melaksanakan operasi kemanusiaan. Mengevakuasi 4 dari 15 ABK Barokah Jaya yang selamat dari tengah laut menuju Pelabuhan Perikanan Eretan, Minggu malam (4/4).
“Alhamdulillah, evakuasi 4 ABK yang selamat berjalan lancar,” ujar Dankoti PP PAC Kandanghaur, Wasmin yang memimpin langsung proses evakuasi kepada Radar, Senin (5/4).
Sejak musibah tabrakan kapal MV Barokah Jaya dengan MV Habco Pioneer, pihaknya langsung tergerak. Membantu proses penyisiran, pencarian sampai evakuasi.
Timnya tidak hanya menyiapkan alat rescue tetapi juga mempersiapkan kesehatan fisik. Agar kuat dalam menghadapi medan dan cuaca yang tidak menentu.
Kapal dengan loreng ciri khas ormas dengan semboyan Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang itu, saban hari juga bersandar di dermaga pelabuhan Eretan. Persis di Posko Basarnas. Bersiaga jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
“Anggota Koti yang tergabung dalam tim, semuanya sudah terlatih. Kita memang sengaja disiapkan oleh Mas Daniel serta Dankoti Mas Ade untuk siap siaga membantu setiap kejadian kecelakaan yang menimpa nelayan dilaut. Tentu tetap kordinasi dengan tim SAR maupun aparat berwenang,” jelasnya.
Wasmin mengungkapkan, operasi kemanusiaan terhadap nelayan yang terkena musibah bukan baru kali ini saja dilakukan. Tapi sudah berlangsung sejak hampir setahun lalu.
Belum lama ini, kapal PP mengangkut nelayan yang menjadi korban kecelakaan hingga meninggal dunia saat menangkap ikan dilaut. “Sering. Pernah bawa mayat, terus terakhir ada nelayan yang kakinya patah. Kita evakuasi kedarat pakai Kapal PP,” ungkap dia.
Pihaknya bersyukur, keberadaan tim rescue Koti PAC PP Kecamatan Kandanghaur direspon baik masyarakat. Terutama dalam upaya membantu nelayan di Desa Eretan Wetan maupun Eretan Kulon. “Sudah menjadi kewajiban setiap anggota PP untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” tandasnya. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: