70 Persen Wisudawan SMK NU Kaplongan Sudah Diterima Kerja

70 Persen Wisudawan SMK NU Kaplongan Sudah Diterima Kerja

INDRAMAYU-Pantas saja kalau setiap tahun SMK NU Kaplongan, Kabupaten Indramayu, selalu kebanjiran siswa baru. Pasalnya, lulusan sekolah ini memang telah terbukti unggul dan dipercaya dunia kerja. Untuk tahun ajaran 2020/2021 ini misalnya, dari 436 siswa yang diwisuda, 70 persen lebih (315 siswa) sudah diterima kerja di sejumlah perusahaan. Sisanya ada yang melanjutkan kuliah dan berwirausaha.

Hal tersebut disampaikan Kepala SMK NU Kaplongan, Tobroni MPd MSi, saat Wisuda ke-17 SMK NU Kaplongan, Sabtu (29/5), di Aula Yayasan Darul Ma’arif Kaplongan, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu.

Wisuda dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Bahkan, orang tua wisudawan juga tidak diundang, namun bisa menyaksikan secara online.

Tobroni mengatakan, dirinya selalu membekali tiga hal kepada para lulusannya agar mereka cepat diterima kerja. Yaitu attitude (sikap), knowledge (pengetahuan) dan skill (keterampilan). “Tapi saya katakan bahwa attitude atau sikap adalah yang paling utama, untuk bisa diterima di dunia kerja, didukung dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni tentunya,” ujar Tobroni.

Tobroni juga selalu memberikan pesan kepada lulusannya agar tidak meninggalkan salat lima waktu. Karena itulah yang akan menyelamatkan mereka di dunia maupun akhirat. 

Sementara Ketua Dewan Pemibina Yayasan Darul Ma’arif Kaplongan, H Dedi Wahidi, juga mengaku bangga dengan prestasi yang diraih SMK NU Kaplongan.

Menurutnya, meski mencari kerja bukan merupakan tugas sekolah, namun selama ini SMK NU Kaplongan telah mampu menyalurkan lulusannya ke dunia kerja. Tak heran setiap tahun jumlah siswa baru yang mendaftar selalu melimpah.

“Untuk tahun ajaran 2021/2022 jumlah pendaftar di SMK NU Kaplongan sudah 485 siswa, padahal pendaftaran di SMK Negeri saja belum dibuka. Ini merupakan bukti kepercayaan yang tinggi dari masyarakat kepada SMK NU Kaplongan,” tegasnya.

Terkait hal tersebut Dedi Wahidi berpesan kepada kepala sekolah untuk membatasi penerimaan siswa baru, agar SMK-SMK yang lain juga bisa kebagian siswa.

Wisuda di tengah pandemi ini memang berbeda dengan biasanya. Waktu pelaksanaan dibatasi, sehingga semua acara dipersingkat.

Pengalungan medali yang biasanya dilakukan satu persatu kepada seluruh siswa, kali ini secara simbolis diberikan kepada siswa berprestasi dari masing-masing kelas. Sementara wisudawan lainnya secara serentak mengalungkan medali sendiri-sendiri.

Wisuda kali ini juga tidak dihadiri orangtua wisudawan. Tapi mereka bisa menyaksikan secara daring (online). (oet)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: